Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
"Kaca Depan"
Tidak untuk mencari-cari alasan
Untuk melihatmu atau tanpa tujuan
Karena dinamika kita harus terima
Menjadid berjarak karena keadaan
Selama perjalanan panjang
Mengertikah engkau terus kulihat depan
Sayang jika harus berkedip menerawang
Menembus kaca agar kau terlihat
Di depan itu tidakkah menyesakkan
Kabin penuh tanda dekat kemudi
Telah lama berdamping menjadi teman
Turut menantikan yang pernah ada
Nampak tersenyum dibalik seberang kaca
Pernah pula di sana
Bersuasana indahnya ssekitar
Kubiarkan hembusan luar menerpa
Nyata beda terpaan alam
Berandai engkau berlalu saat itu
Lalu sejenak menghentikan
Untuk menjadikan sebuah perjumpaan
Jauh dai keadaan yang terbatas jarak
Oleh kaca-kaca penutup saat berkendara
Agar sapa utuh mendaratkan rasa hingga merapat.
Tags
cinta,
dengar,
kaca,
mata,
melihat,
penghalang
|
0
Comments
" Kurang Genap "
Untuk menjadi jumlah utuh
Yang lamanya disebut dua tahun
Tidak berwujud karena alasan
Jumlah hitungan hari
Yang tidak setara
Dengan jumlah dua puluh empat
Dari jumlah bulannnya
Untuk menjadi jumlah utuh
Yang lamanya disebut dua tahun
Tidak berwujud karena alasan
Jumlah hitungan hari
Yang tidak setara
Dengan jumlah dua puluh empat
Dari jumlah bulannnya
Tags
bisa,
ganjil,
mengapa,
tak utuh
|
0
Comments
Yang membawa seluruh perasaan
Menjadi tak karuan
Juga seperti tak menentu
Siapa yang akan mengingatkan
Memberi rasa peduli
Saat langkah dalam keraguan
Harus membuat pilihan
Angan ini hanya melayang
Seperti terbang terbawa angin
Kepulan asap terkadang tampak
Di dapur-dapur pemukiman itu
Terhimpun memori kelezatan
Beberapa rentetan pengalaman
Membumikan aneka enaknya rasa
Wajah-wajah menjadi berbentuk
Alis mata dengan bola cantiknya
Mewarnakan cahaya yang dihembuskan
oleh indah senyum ketulusan
Mewujud semakin utuh
Bagaimana semua barisan itu
Adalah barisan cinta sejati
Yang telah ditempa jaman
Yang akan mengisyaratkan langkah
Ketika harus menentukan tujuan
Mereka juga juga semakin utuh dan
jelas menguraikan jalan dan pertanda
Ketika kaki harus pada perhentian
Agar ada waktu menghela nafas
Tetapi lesat dan melayangnya
indah dan semunya pemandangan ini
Menjadi bagian yang melekat
Dengan mimpi tidur di malam gelap
Yang hanya bisa mengikuti
Mata yang tertutup itu
Ia yang mampu melihat jelas
Walau dalam gelapnya cahaya.
"716 Hari"
Jumlah pergantian malam dan siang
Juga pergantian bulan demi bulan
Dapat menjadi cerita perjalanan
Yang dituang menghangatkan
Ia sebagai senjata ampuh
Yang dapat dituju oleh langkah kaki
Dengan berbelok menuju arahnya
Kecantikan tidak terpisahkan
Dengan kerumunan senyum
Dan kehangatan sapanya
Jumlah pergantian malam dan siang
Juga pergantian bulan demi bulan
Dapat menjadi cerita perjalanan
Yang dituang menghangatkan
Ia sebagai senjata ampuh
Yang dapat dituju oleh langkah kaki
Dengan berbelok menuju arahnya
Kecantikan tidak terpisahkan
Dengan kerumunan senyum
Dan kehangatan sapanya
Hakmu
Hak kita
Untuk kita pakai
Untuk kita kenakan
Hakmu itu
Hak umum
Hak yang pada tempatnya
Untuk kita mengerti tempatnya
Seperti tawamu
Yang merdeka
Melepas bahagia
Jika hak harus dimana
Langkahmu
Langkah kita
Seperti apa nanti
Jadinya perjalanan
Gaunmu yang tipis
Menerawang semua mata
Dibuat tembus hingga ke laut
Sambil tersenyum melupakan hak itu
Subscribe to:
Posts (Atom)