Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
Bersenang-senang dipinggir laut Bahan yang disuka oleh banyak orang selfi dalam banyak pose juga bersama dengan pasir mainan juga berlat...
-
Yang ...harapan tetap ada Kelak engkau datang lagi Sebagaimana Engkau adanya Karena Engkau yang paling diminati Salah tidak untuk dicari ...
-
Telah kupahami maksudnya Ia ingin memanjakanku Disiapkan rupa macam Perabot berkelas highest..... Speak istimewa Sofa bagian tengah El...
-
betul sekali menemukan maunya ternyata beda banget dengan yang langsung sudah siap di atas meja kental hingga mengkristalnya tetesan k...
-
Monolog Fiktif Seekor Babi di Pantai Di tengah pesona pantai yang sepi, seekor babi berdiri sambil menatap lautan yang berkilauan, pikiran...
-
Wilayah yang pernah menjadi privat bagiku dalam menilaimu kulewati dan kuteriakkan karena saking sebelnya melihat dirimu yang semakin nyembe...
-
Kulihat di dalam Pada waktu mata sedang tertutup Sudah tidak terang Untuk menggambarkan cahaya Yang datang Mata lain melihat Tangan yan...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Jika engkau dan aku setuju
memberi nama sebuah kebebasan
dengan kebebasan yang indah
kebebasan yang menyenangkan
yang memerdekakan rasa hati
yang meringankan beban hidup
mengubah jadi tenaga utama
terus bekerja memberi faedah
dan juga bahagianya sesama
hingga mereka juga nantinya
bisa berkata bersama-sama
alangkah indah bahagianya kita.
Ketika pernah suatu waktu
Sebenarnya ingin sekali
Kukatakan kepadamu
Sesaat usai meneguk segelas
Minuman kesukaanmu itu
Namun urung kukatakan
Seketika teringat tentang pesan
Bahwa cinta harus merdeka
Pesan akan arti sebuah pilihan
Manis atau pahit tetap punya tempatnya.
Lalu kue manis menyelangi keadaan
Kita mencoba dan benar adanya
Bahwa makanan juga mengenyangkan
Dan mengenangkan, ingat akan cinta
Yang pasti bisa ditumbuhkàn bersama.
Tengah malam
Mimpi membuatku terjaga
Sesaat lalu tertidur lagi
Engkau ternyata rela
Yang datang bertandang
Dengan kuda yang kau tunggang
Terimakasih ada
Tanpa terduga menghampiri
Memastikan adanya sapa mengerti
Cinta yang terjaga
Kau tinggalkan denah tua
Tempat kepak ruang dimana
Hitunganmu memandang tempat jauh
Pedang yang tetap kau sarungkan
Telah melegakan bahwa datangmu
Hanya membawa kabar
Dan cinta tetap terjaga.
Tatapan bahagia kau tampakkan
Seperti kemurungan telah kau buang
Jauh hingga tidak lagi tampak oleh mata.
Telah tampak
cerita tentang apa adanya
Dirimu sebagai yang dulu
Juga dirimu yang sekarang
Juga di dalamnya
Mengandung kehausan
Tanya yang sangat dalam
Belum ada kata yang kau pilih
Untuk mengatakan itu semua.
Tags
cinta,
mata,
menerawang
|
0
Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)