Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Jika harus mulut komat-kamit hingga larut malam
Mengejakan seluruh mantra mulai dari yang awal
Tak akan jadi masalah lagi untuk piñta dan harapmu
Malam masih setia jadi teman tanpa ada lagi keluhan
Suara mulut tak harus sekeras ledakan bambu
Saat remaja desa menjadikannya mainan
Yang tak jarang suara kerasnya mengagetkan
Bulan kedua,, Cilacap sudah Jauh kita tinggalkan
Kita bahkan sudah nyaris lupa hangatnya
Udara tropis tempat kita lahir dan tumbuh
Tempat kita membesar dan mengakar lebar
Sebagian orang bicara dengan sebutan mahir
Beku senyum kulihat menatà p serasa payau
Kekosongan ruang pada masa lalu membintik
Tanda kecil diantara pandangan matamu kuangkat tinggi
Kupulas ia menjadi pelangi langit bersisi teman
Kuterbangkan bersama lecut kilat malam itu
Agar ia berbalik pada sang empunya kisah malam.
Mengarungi gelombang besar samudra luas
Hingga mata cinta menyeberang jauh
Bukan dari keaslian cara in harus berpisah
Gelap malam beratap langit laju tak henti
Pekik pepohonan kiri dan kanan sepanjang Dan jauhnya pandang
Lebat perkebunan yang harus dilewati telah melelahkan langkah kaki
Yang usai tanda rendah malam diujung langit
Pertemuan garis bintang tanpa bertitik
Jari merunut putaran hingga sudut pandang
Kala panggilan cinta tergambar sebagai bintang kecil
Seperti ingin ada indahnya pagi yang akan datang.....
Jika engkau dan aku setuju
memberi nama sebuah kebebasan
dengan kebebasan yang indah
kebebasan yang menyenangkan
yang memerdekakan rasa hati
yang meringankan beban hidup
mengubah jadi tenaga utama
terus bekerja memberi faedah
dan juga bahagianya sesama
hingga mereka juga nantinya
bisa berkata bersama-sama
alangkah indah bahagianya kita.
Ketika pernah suatu waktu
Sebenarnya ingin sekali
Kukatakan kepadamu
Sesaat usai meneguk segelas
Minuman kesukaanmu itu
Namun urung kukatakan
Seketika teringat tentang pesan
Bahwa cinta harus merdeka
Pesan akan arti sebuah pilihan
Manis atau pahit tetap punya tempatnya.
Lalu kue manis menyelangi keadaan
Kita mencoba dan benar adanya
Bahwa makanan juga mengenyangkan
Dan mengenangkan, ingat akan cinta
Yang pasti bisa ditumbuhkà n bersama.
Tengah malam
Mimpi membuatku terjaga
Sesaat lalu tertidur lagi
Engkau ternyata rela
Yang datang bertandang
Dengan kuda yang kau tunggang
Terimakasih ada
Tanpa terduga menghampiri
Memastikan adanya sapa mengerti
Cinta yang terjaga
Kau tinggalkan denah tua
Tempat kepak ruang dimana
Hitunganmu memandang tempat jauh
Pedang yang tetap kau sarungkan
Telah melegakan bahwa datangmu
Hanya membawa kabar
Dan cinta tetap terjaga.
Tatapan bahagia kau tampakkan
Seperti kemurungan telah kau buang
Jauh hingga tidak lagi tampak oleh mata.
Subscribe to:
Posts (Atom)