Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
Bersenang-senang dipinggir laut Bahan yang disuka oleh banyak orang selfi dalam banyak pose juga bersama dengan pasir mainan juga berlat...
-
Yang ...harapan tetap ada Kelak engkau datang lagi Sebagaimana Engkau adanya Karena Engkau yang paling diminati Salah tidak untuk dicari ...
-
Telah kupahami maksudnya Ia ingin memanjakanku Disiapkan rupa macam Perabot berkelas highest..... Speak istimewa Sofa bagian tengah El...
-
Monolog Fiktif Seekor Babi di Pantai Di tengah pesona pantai yang sepi, seekor babi berdiri sambil menatap lautan yang berkilauan, pikiran...
-
Wilayah yang pernah menjadi privat bagiku dalam menilaimu kulewati dan kuteriakkan karena saking sebelnya melihat dirimu yang semakin nyembe...
-
betul sekali menemukan maunya ternyata beda banget dengan yang langsung sudah siap di atas meja kental hingga mengkristalnya tetesan k...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Terusir dan haru semua memandang
Kenampakan sayu wajah berkisah
Sandiwara kehidupan di atas panggung
Dilukis jari-jari kecil mengeja petualangan
Pertempuran jaman yang membiaskan
Morat-marit sepadan kocar-kacir dipilih
Oleh kendaraan dua dunia yang muncul
Serta memporakporandakan lawan
Berjibaku bertahan dalam ketidakpastian
Bertubi serangan juga dari tempat
Yang tidak diperkirakan dalam strategi.
Kekuatan dipertanyakan mendasar
Seperti sepatu besi tak lagi seutuhnya
Mampu digerakkan digadang minuman
Minuman yang tertahan oleh perintang.
Sang kekuatan berurat baja
Merambat sangat cepat berantai langit
Beranak luas sekehendak hembusan
Angin meluaskan genggam sekuat-kuat
Lilitan luasnya laksana meremukkan perlahan
Tulang-tulang pertahanan musuh.
......
Tags
alam,
amphibi,
belajar,
dua,
menu,
petualangan,
strategi
|
0
Comments
Apa yang bisa diandalkan...
Kepada siapa lagi...
Beranjak ia melangkahkan kaki...
Pucuk-pucuk daun
Yang dilewatinya menyaksikan
Kegundahan yang berpendar
Dalamnyanya rasa menuruni
Lembabnya tanah bagai dirasakannya
mengerti...
seperti sangat lekat
pijakan melintasi permukaan
bening air hingga bebatuan
menyatunya sapa diamnya....
langkah demi langkah
berpayung dedaunan lebat
ditabur mentari lewat setiap celah
seperti gambaran pagi yang berlalu
kini dibiarkannya bebas....
menjadi miliknya nuansa sore....
yang baginya boleh punya kisahnya
sebelum direbut malam yang gelap....
dititipkan olehnya
pesan singkat
saat ia mengatakan cintanya
betapa kekagumannya saat ia datang mengisi
gelora ufuk selatan sebuah kutub kenangan
yang dulu pernah disinggahinya ......
tidak ada yang dibuang
sekecil kenangan disana
yang ditarikan setiap saat
walau keadaan terlemah
atau keadaan berada di bawah
Ketika semua pemandangan tertutup baginya
telinga dijadikan penglihat yang bening
diantara ruang-ruang cahaya yang kosong
sedikit untuk hanya diukur dengan besarnya kantong
Secarik gubahannya telah dibariskan panjang
bentuk semakin utuh menyatu dalam
kerja keras kolumnis walau terkadang merelakan
dirinya bertelanjang kaki menapaki semua itu .....
bahkan tanpa suapan dan gelimang
tanda ibu jari yang diburu para pencari apresiasi....
menapaki semua lingkar semu kenangan itu....
andai saja dapat terusir kesepian itu atau digantikan dengan kegaduhan lain kegaduhan yang besar dan memberi arti serta manfaat bagi banyak orang meramaikan keadaan dan diikuti khalayak setidak -tidaknyw memenuhi hasrat mereka untuk merasa senang dan gembira ini adalah sama dari bagian mimpi yang telah mengendap sangat lama dan terkadang menjadikab langit - langit jadi layar lebar diikuti raungan musik dan gerak gembira dengan beramai ada diantara wajah mereka semua yang ada tak perlu dibandingkan dalam hal jumlah dengan peristiwa lain yang pernah tergambar pada bingkai -bingkai kenangan itu karena segala keadaannya adalah berbeda
Subscribe to:
Posts (Atom)