Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About



Masuk sekantung kecil
Bertepung lengkapnya perasa
Tidak sebanyak ditimbang ukur
Banyak bahan asal didapat
Mana tempat dimana tumbuh

Aduk pelan
Mencampur tangan

Cetak berlanjut
Mengisi waktu diluang hari
pekat ulur hingga mengental
Tetap lembut rupanya ujud 

Masak lanjut api mendesak
Merah bara bentuk barunya 
Arang yang siap disulut percik
Makan sajian usai berlalu
Kisah itu belumlah usai
Kicau Tegar Belantara Kata: Siang Malam Kita: Siang Malam     kapan lagi ya .... Siang datang bergantian dengan malam itu rekaman mata dan pikiran kita ditempat yang sama...


Mudah diucap orang
Kadang jadi pilihan
Kata untuk meringankan
Bagian beban pikiran

Jangan lupa daratan
Jangan lupa diri juga
Semat pesan terjaga
Ada kesiapan selalu
Terbuka untuk jalanmu

Dalam sepi cinta disana
Kembali selalu hanya untukmu
Dengan caranya memulai
Segala gerak biar rangkaknya
Tak pula tampak diremang cuaca
Kilau pancar dipunggungnya
Bukanlah beban baginya mengibas
Perintang dan penghalang bila saja
Kau pinta dengan cintamu

Tidak mengapa jika arah
Mencincang daging terbaik
Yang menjadi saji kesukaan waktu senja
Karena engkau adalah kemustahilan itu
Yang baginya telah rela datang padanya
Apa adanya dengan cara yang disukanya
Sebuah nama yang baginya tercepat
Untuk membuatnya mengerti kedalaman
Hati dan jiwanyak....



Isinya yang
Pasti spesial
Walau tak tampak

Lezat
Juga nikmat
Empuk ditambah
Kekenyalan hmmmm.

Manis
Lembut
Mengandung
Sedikit rasa gurih.