Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Ikut jalur 

Tidak ngelantur 

Tanpa perlu nyebur 

Ikut semua bibir akur 

Cocok baru mau membaur 

Alangkah semudah orang mendengkur 

Membiarkan sebanyak hitungan sedulur 

Semua tempat disini dan disitu selalu mujur

Bila  semua perjalanam jadinya tetap teratur

Mana saja walau seolah akan melangkah kabur

Juga bentuk asli yang sudah dibayang kepastian ukur 

Hingga yang disua hanya tak lebih dari keadaan takabur

Kebesaran dan banyak pilihan terbang beraneka warna mencari ukuran nyanyian tekukur sebagai yang dianggap termanjur.

Sambil memandang nyiur yang melambai -lambai ditiup angin seperti dalam lagu penghibur, tepi pantai ini adalah saksi kasmarannya jiwa yang meronta pada pesona nyanyian angin malam itu.. hingga terlahir nyanyian baru buatmu

Padamu jua sang pelantun 

pujaan ....

Kusandarkan sepahan tenaga...

Yang tiada mampu mereka harap lagi 

Bila larutan mimpi ini pun telah tertawan 

Seperti ketiadaan sandiwara berlagu lagi...

Para pelayan silih berganti 

Datang dan pergi mendekati 

Bicara dengan sepenuh hati 

Tidak bicara sampai harga mati 

Selain menawarkan argumen 

yang katanya bagian inti...

Tanpa permainan yang pasti 

Bikin lama orang menanti

Untuk lakukan bermacam puja bakti 

Di relung kidung bermendung masih sesuka hati...

Untuk apa kata kebebasan itu hanya jadi simpanan jika tiada dihidupi arti... lagi?

Tampilannya wagu ditambah lugu

Legit manisnya karena gula 

Pontang -panting tiada henti 

Di dalam rumah abah rebah

SeTidaknya ada yang tambah 



Katanya apa adanya 

Sesendok gula ditambahkannya 

Untuk sebuah rasa bagai maunya 

Untuk tidak ingin menentang logika 

Katanya arus pikiran orang milik semua

Walau demikian wangsit itu baginya ada 

Sama aja batu besar yang tidak tergoyahkan 

Tetap disana tiada tampak apa isi di dalamnya 

dan sedalam apa dasarnya berada....

Kelakarnya juga boleh dinamai omong kosong ,

Tiada sedikit akan mengusik sang pemilik kantong...


Di atas  lembaran -lembaran miliknya 

Langit tidak lelah dan mengeluh kepadanya 

Masih selalu ia menyisakan ruang-ruang lain 

Ada dalam ingatanmukah ia mengatakan betapa tingginya ia...

Langit tiada batas buatmu yang membiarkan matamu membebaskan sejauh jangkau mampu kau buat untuk ditempuh


Katakan sesukamu jika mau 

Apa lembut jadi pilihan 

Yang  keras jadi tambaham

Dapat mereka jadi nyanyian 

Terucap sbagai candaan semua mungkin 


Tiada perlu memutus semua langkah 

Keliru jika berpaling hanya karna berbeda

Nyatanya  dan nampaknya, yang keduanya bisa berubah... seperti suasana hatimu 


Menyuarakan segala angan seolah melayang dan terbang tinggi jauh di tempat mungkin tak terhitung jarak ....

Ketinggianmu bukan lagi kegilaan akan menumpuknya keinginan semu yang menekan pikiran dan perasaan hingga tak sanggup memberi senyuman 


Orang bisa melihat dengan caranya dan tahu seperti apa...hingga membuatnya mengarahkan minat dan hatinya akan kemana....





Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah: Kenapa selalu ada  Yang masih juga  Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku  Bukan soal tanaman, pot, bonsai  Dan lainnya w...
berandai lelah dan nyerah 
mencoba yang memasuki akal 
kelak atau sudah 
bagian pengalaman semua 
memandikan gairah 
sebagai sepadannya pasrah 

panjangnya hirupan terasa olehnya 
pejaman mata menanda penghayatan 
menahan tanya dan keinginan bicara 
jauh untuk mengarahkan tekanan 
bentuk pemikiran juga perasaan 
mengimbangi tarikan dan dorongan 
melambatkan pelepasan dengan ketenangan 

tiada lain ia yang telah diperas 
oleh panjangnya perjalanan 
dengan jauh tempuh tiada terukur 
sering padanya tiada luput 
prasangka akan ujarannya 
yang dianggap tiada makna 
apalagi punya bobot dan gerigi 
memicing dengan hanya sekilas 
pada setiap baris aksara goresannya 
hanya digantungkan di kejauhan 
lebih dekat dengan sampah -sampah 
yang kian berserakan dan membosankan..



Sira jauh sangat paham, tentang perasaan  yang sira miliki lebih dari orang lain
Anda menjadi kata yang seolah -olah mengecilkan anda padahal saya meyakini orang sekelas anda tidak akan demikian adanya..

Engkau yang mencoba lewat dan melongok membuatku bertanya -tanya ; mengapa enigma jadi pura -pura mati rasa bagai tidak tahu saja 
...
Nampak ketika kamu mencoba menyanyikan lagu yang bukan lagumu apalagi jauh dari seleramu gelepotan mencoba cengkok yang terasa tidak menyamankanmu ๐Ÿ˜๐Ÿ˜š๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜‹๐Ÿ˜˜ namun rasanya itu menyamankanmu ; meskipun masih butuh dua semester ๐Ÿค”๐Ÿ˜™ lagi untuk hal itu....

Dia yang pernah mengenalmu katanya sangat tahu bagaimana keberanian itu sering muncul seolah -olah kabur antara benar dan pembenaran yang tiada lain ketidakseimbangan pendengaran dan rela dijadikan modal hiburan tentu saja oleh pemodal 
Ia dan juga 
Dirinya yang datang dan pergi 
udah punya pasangan tetap coo....ii 
Doi udah mantabkan pelabuhan hatinya 
Doski inginnya nempel terus serasa mau dibeliin lem asmara yang gratis...
kalau ada 
apa kata Prof?