Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
benarkšah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Padamu jua sang pelantun pujaan .... Kusandarkan sepahan tenaga... Yang tiada mampu mereka harap lagi Bila larutan mimpi ini pun telah ter...
-
bahan pembatas bisa dipilih bebas Itu jika di tempat ini beda dengan di atlas memilih aneka pilihan dari banyak bahan termasuk menu mak...
-
andai saja dapat terusir kesepian itu atau digantikan dengan kegaduhan lain kegaduhan yang besar dan memberi arti serta manfaat bagi banyak...
-
Seusai teerdengan selamat sore.... Semua baru tersadar Bahwa mereka telah bersama Dalam kurun yang ringan Sejak pagi hingga sore Tanpa ada...
-
sepertinya matamu sudah mengeja jika itu kini berganti menuju yang terindah pada cara yang telah lama kauharap ada memantapkan rasa dalam pr...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Ikut jalur
Tidak ngelantur
Tanpa perlu nyebur
Ikut semua bibir akur
Cocok baru mau membaur
Alangkah semudah orang mendengkur
Membiarkan sebanyak hitungan sedulur
Semua tempat disini dan disitu selalu mujur
Bila semua perjalanam jadinya tetap teratur
Mana saja walau seolah akan melangkah kabur
Juga bentuk asli yang sudah dibayang kepastian ukur
Hingga yang disua hanya tak lebih dari keadaan takabur
Kebesaran dan banyak pilihan terbang beraneka warna mencari ukuran nyanyian tekukur sebagai yang dianggap termanjur.
Sambil memandang nyiur yang melambai -lambai ditiup angin seperti dalam lagu penghibur, tepi pantai ini adalah saksi kasmarannya jiwa yang meronta pada pesona nyanyian angin malam itu.. hingga terlahir nyanyian baru buatmu
Padamu jua sang pelantun
pujaan ....
Kusandarkan sepahan tenaga...
Yang tiada mampu mereka harap lagi
Bila larutan mimpi ini pun telah tertawan
Seperti ketiadaan sandiwara berlagu lagi...
Para pelayan silih berganti
Datang dan pergi mendekati
Bicara dengan sepenuh hati
Tidak bicara sampai harga mati
Selain menawarkan argumen
yang katanya bagian inti...
Tanpa permainan yang pasti
Bikin lama orang menanti
Untuk lakukan bermacam puja bakti
Di relung kidung bermendung masih sesuka hati...
Untuk apa kata kebebasan itu hanya jadi simpanan jika tiada dihidupi arti... lagi?
Tampilannya wagu ditambah lugu
Legit manisnya karena gula
Pontang -panting tiada henti
Di dalam rumah abah rebah
SeTidaknya ada yang tambah
Katanya apa adanya
Sesendok gula ditambahkannya
Untuk sebuah rasa bagai maunya
Untuk tidak ingin menentang logika
Katanya arus pikiran orang milik semua
Walau demikian wangsit itu baginya ada
Sama aja batu besar yang tidak tergoyahkan
Tetap disana tiada tampak apa isi di dalamnya
dan sedalam apa dasarnya berada....
Kelakarnya juga boleh dinamai omong kosong ,
Tiada sedikit akan mengusik sang pemilik kantong...
Di atas lembaran -lembaran miliknya
Langit tidak lelah dan mengeluh kepadanya
Masih selalu ia menyisakan ruang-ruang lain
Ada dalam ingatanmukah ia mengatakan betapa tingginya ia...
Langit tiada batas buatmu yang membiarkan matamu membebaskan sejauh jangkau mampu kau buat untuk ditempuh
Katakan sesukamu jika mau
Apa lembut jadi pilihan
Yang keras jadi tambaham
Dapat mereka jadi nyanyian
Terucap sbagai candaan semua mungkin
Tiada perlu memutus semua langkah
Keliru jika berpaling hanya karna berbeda
Nyatanya dan nampaknya, yang keduanya bisa berubah... seperti suasana hatimu
Menyuarakan segala angan seolah melayang dan terbang tinggi jauh di tempat mungkin tak terhitung jarak ....
Ketinggianmu bukan lagi kegilaan akan menumpuknya keinginan semu yang menekan pikiran dan perasaan hingga tak sanggup memberi senyuman
Orang bisa melihat dengan caranya dan tahu seperti apa...hingga membuatnya mengarahkan minat dan hatinya akan kemana....