Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
di sini
bewberapa kata sangat membantu kita untuk menemukan lebih banyak suasana itu.
Ada dan Tiada
Bila saja engkau ingin mendengar
Akan kulebarkan daun telingamu seperti sente yang punya daun melebihi lebar daun telinga gajah....
Sebelum kuteriakkan betapa tulinya engkau mendengar caraku bicara padamu lama tanpa ada yang kau eja....
unduh selengkapnya...
Gerakannya selembut aliran angin
Sore itu ....
Bila dipandangi air sekitar
Dan juga yang dulalui
Enggan mereka beriak....
Hingga lompatan ikan
Berukuran sejengkal tangan
Memecah keheningan suasana
Seperti ingin mendengar cerita
Mereka yang melewati tempatnya bermain
Gelombang penasaran berjejal mengalirkan tanya...
Sambil mengayuhkan arah
Kisah yang telah diturunkan moyangnya
Berkelebat dengan sangat cepat
Ditangkap tuang nuraninya
Kini menuntun senyum kerendahan
Hati yang beranjak berkenan membagi
Bayang aksara menghilang kala itu
Kecuali telinga-telinga yang
Semakin condong hampir tak sanggup
Mempercayai apa yang sedang didengarnya
"Ya begitulah sejak dulu
Melewati bagian itu tadi
Seperti itu kita sering dibuat
Hanya mata kita yang bisa bicara
Kita seperti tidak mendengar apa -apa "
Dan tampak semua mata mencoba
Merekrut memory miliknya pada kurun itu...
Lalu semua mengangguk angguk
Dengan setia memasangkan telinga lagi
"Konon sang penghuni sangat direndahkan karena tidak pernah menunjukkan senjata miliknya..., tetapi semua berubah memandangnya ketika terjadi porak poranda sekitar oleh angin beliung... ia mencabut sesuatu dari badanya lalu digunakan untuk menerima sehelai rambut yang melayang dan terjatuh dihadapannya.... Dan rambut itu terbelah ... semua yang melihat tak bisa mempercayai itu.... apalagi tiba-tiba angin yang menakutkan itu pun menghilang.... "
Para pendatang... masih heran... penasaran menanti lanjutan kisahnya....
Sang pemandu melambatkan gerak kayuhannya, mengeja suasana yang ada , juga ekspresi setiap wajah yang menanti....
"Konon katanya, pindahnya angin itu tak lain or dalam perut orang - orang yang melintasi tempat itu.....".
Tak seberapa jauh dari tempat duduk sang pengayuh,tiba tiba terdengat "tuuuut " dari salah satu pendengar yang setia sejak awal ...