Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
Monolog Fiktif Seekor Babi di Pantai Di tengah pesona pantai yang sepi, seekor babi berdiri sambil menatap lautan yang berkilauan, pikiran...
-
Wilayah yang pernah menjadi privat bagiku dalam menilaimu kulewati dan kuteriakkan karena saking sebelnya melihat dirimu yang semakin nyembe...
-
" Kurang Genap " Untuk menjadi jumlah utuh Yang lamanya disebut dua tahun Tidak berwujud karena alasan Jumlah hitungan hari Yang ...
-
Bersenang-senang dipinggir laut Bahan yang disuka oleh banyak orang selfi dalam banyak pose juga bersama dengan pasir mainan juga berlat...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Bukan Negeri-Negeri Hamba?
Menamakan bibirmu
Seindah kau buat berpelat
Keping terbaik berkadar dua puluh empat
Kau banggakan dengan busungan kemenangan
Pahatan para cantrik negeri
Dilumuri keringat dan tangisan
Saat menggoreskan indahnya ornamen
Menghidupkan pantulan cahya rembulan
Jangan menjadi bagian yang dimarginalkan
Kita penguasa patahan surga ini
Kita telah berlabirin tangisan sejarah
Kita tidak dibutakan oleh tangisan moyang
Yang menghamba di surganya menuang urat-uratnya
Pada dinding-dinding batu untuk kita mengerti
Betapa cinta kita akan bermakna kala membumi di tanah ini
Kita tidak akan ditulikan oleh jerit tangisnya mereka
Yang harus terikat menyaksikan panjangnya penindasan
Dan adu domba yang menyakitkan kehilangan keluarga
Dan aneka paksa penindasan serta pembodohan generasi
Laksana membiarkan darah daging lumat bagai terasi di depan mata.
Ini tak akan terulang.
Ini sudah cukup untuk dimengerti.
Dingin telah dibisikkan gendang menjalar hingga rambut ini bergetar.
Udara ini telah kau hirup berangsur luruh melebur dalam setiap embunan
berwarna merah mengalir dalam tubuh-tubuh yang hening hati mengeja
setiap keraguan itu menjadi nafas yang menggelora dan muncul pada getar suaramu
yang akan diarangkan oleh pesona jiwa-jiwa leluhur para pembangun negeri tercinta ini,
anugerah sang penguasa bagi kita, patahan surga yang terkadang tidak kita sadari untuk betap berarti,
untuk disadari hingga mengerti, mengalirnya hidup sejarah tak pernah mampu diputus oleh paran perompak negeri.
pada cinta bisu dan melantang demi cinta agar ada rasa bangga yang hidup sejak dahulu telah awal kumandang akan
kecintaan pada nama luasnya negeri berpulau-pulau nan kaya penuh pesona dan bernama dan berlambang dibanggakan para pewarisnya ini .....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment