Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Lewat tengah hari, usai mengisi perut dengan berjalan santai aku akan kembali ke kantor.  Kulihat seorang wanita berumur berjalan agak berat menuju ke sebuah halte.

"Selamat siang, Bu" kuhampiri dari belakang menuju sampingnya.

"Oh.. ngagetin nenek aja, udah! Nenek udah makan siang baru aja, sepertinya tidak jauh dari mejamu" dengan ramah ia menjawab.

"Nenek ini mau ke halte, atau mau belanja? Ke halte depan itu ya? " aku mencoba buka obrolan dengam beliau.

"Oh... nggak kok nak, nenek cuma mau ke halte itu!" Nenek itu menegaskan arahnya, sementara seorang pemuda yang berjalan tidak jauh di depan kita menoleh kebelakang.

"Itu cucu nenek, kami berangkat bareng tapi mama-papanya lagi ketemu partnernya di sana tadi, jadi dia nganter nenek mau ketemu teman lama, kira-kira lima menitan naik bus dari sini. Kalau kamu mau kemana nak?" semakin ramah nenek ini ternyata suka ngobrol.

"Saya mau kembali ke kantor Nek, ini cuma istirahat makan siang" kujawab dengan tetap tangannya membiarkan menggandeng tanganku.

"Dulu mama dia saya ajari untuk sering bawa bekal sendiri, biar hemat juga sehat; kamu gak tertarik untuk coba begitu? Tampak keibuan ia memberi nasehat tidak langsung kepadaku juga.

"Biasanya juga begitu, Nek; Cuma tadi bangunnya kesiangan" jawabku sambil tertawa juga menghargai idenya.

Sang cucu tampak tidak sabar berjalan dengan neneknya yang lambat, dengan sekali-kali menoleh ke belakang."Dia memang begitu kalau suruh nganter nenek, sering gak sabaran" komentar nenek yang melirik ekspresi cucunya.

"Trimakasih sudah nemenin nenek jalan ya, ini udah sampai!" sapanya ketika sudah sampai halte.

"Sama-sama nek, sekalian jalan kok Nek, say masih kira-kira lima puluh meter lagi, Ne, bye Nek...!"

Kami berpisah dan sang cucu sempat memberikan sedikit seenyum tanpa sepatah kata pun.

💁

...

0 Comments: