Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About


Emang
Sesederhana itu
Kawan
punya mau
Tengoklah sejenak

Bagai laba-laba
Ia ringan kesana kemari
Melewati jalan yangkecil
Ditempat tinggi itu

Seringan kapas ia melayang
Terhembus angin diberanda
Jauh melenting lebih tinggi
Dari atap bungalo tua itu

Laksana harum manis
gula-gula buatan putaran mesin
yang sudah menua di taman wisata
kini memberi aneka cantik rupa warna



Terusir dan haru semua memandang
Kenampakan sayu wajah berkisah
Sandiwara kehidupan di atas panggung
Dilukis jari-jari kecil mengeja petualangan
Pertempuran jaman yang membiaskan
Morat-marit sepadan kocar-kacir dipilih
Oleh kendaraan dua dunia yang muncul
Serta memporakporandakan lawan
Berjibaku bertahan dalam ketidakpastian
Bertubi serangan juga dari tempat
Yang tidak diperkirakan dalam strategi.

Kekuatan dipertanyakan mendasar
Seperti sepatu besi tak lagi seutuhnya
Mampu digerakkan digadang minuman
Minuman yang tertahan oleh perintang.

Sang kekuatan berurat baja
Merambat sangat cepat berantai langit
Beranak luas sekehendak hembusan
Angin meluaskan genggam sekuat-kuat
Lilitan luasnya laksana meremukkan perlahan
Tulang-tulang pertahanan musuh.
......


Apa yang bisa diandalkan...
Kepada siapa lagi...
Beranjak ia melangkahkan kaki...

Pucuk-pucuk daun
Yang dilewatinya menyaksikan
Kegundahan yang berpendar
Dalamnyanya rasa menuruni
Lembabnya tanah bagai dirasakannya

mengerti...
seperti sangat lekat
pijakan melintasi permukaan
bening air hingga bebatuan
menyatunya sapa diamnya....

langkah demi langkah
berpayung dedaunan lebat
ditabur mentari lewat setiap celah
seperti gambaran pagi yang berlalu
kini dibiarkannya bebas....
menjadi miliknya nuansa sore....
yang baginya boleh punya kisahnya
sebelum direbut malam yang gelap....