Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About


Lamunan berlalu
Saat jari-jari kecil
Mulai meliukkan arah
Pada tutup yang terbuka
Menuju babak baru
Penggilingan bersuara kriuk
Berbalik dari tawaran judul
Pekat makanan telah berganti
Ketebalan telah bergeser karenannya
Dentingan jam dinding tua menanda
Kunyahan demi kunyahan pertanda
Tipis-tipis bentuk telah dilumatkan
Eja gurihnya bertabur manisnya alam
Kesamaan pada kebaikan yang beriring
Tak lagi untuk dipertentangkan menerus
Cerna awal boleh menyuar keripik hancur
Lidah tetap menimba ludah dalam turut mengecap arti nikmatnya rasa
Ramae celoteh tetap disela - sela, dapat dinama bagian hingar bingar ungkapan hati yang gembira.
Wallpapers.info 

Kendati ini nama
Ia bukanlah pedati
Yang dapat dinaiki

Meskipun dapat dilihat
Ia bukanlah merupakan
Bagian cerita untuk disantap

Walau pun is berbentuk
Bukan pula ia harus diraba
Untuk hanya meyakinkan mata

Namun bagian hidang terbaik
Ada yang pasti membutuhkannya
Saat nyala darinya harus mematangkan



Buatan baru itu
Bercara yang lama
Mengerti akan pertandingan
Memenangkannya dengan anggun
Elegi kisah tangan mengusap rupawan
Kekar kuat bukan pentas keras
Diatas sebuah ring pertarungan tinju
Penerang - penerang bukan membidik
Cucur keringat dan otot-otot perkasa
Kelembutan yang dibalik mata
Berhasrat mengisi setiap rangkaian
Cakram -cakram penyaji menu
Mengasap sejak subuh hingga mencapai
Hari gelap terkadang sampai kepagi lagi
Tanpa pemecahan pemutar itu berada
Bentuk tertuang kini mengental
Taburan -taburan menyedap melapis
Warna yang baru juga bertambah rasa
Tawa gembira semua mata usai mengecap
Walau kelana belum usai ditengah pesta
Sebagian mata menjauh bukan menyingkir
Mengguratkan eja cerita melengkap lidah
Yang telah dimanjakan olahan bangsawan.




Ini beda
Bukan nama
Hanya ada
Bagian sama
Beda wujud
Nada berat
Beda masa
Beda guna
Banyak beda
Jika ada
Yang sama
Karena pantulan
Dari cahaya 
Orang sering bilang
Jadi lekat dalam cerita
Ulang diulang berbagai cara
Ide mengolah hingga menyaji
Cicip dilidah menambah lagi

Tumbuh besar tanpa ada
Orang hanya berlalu lalang
Dalam tanah tanpa keluar
Hingga saat telah membesar
Cukup pantas disebut umur

Nama umbi hanyalah nama
Hanya akar ujud kecilnya
Ia mengembang dalam diam
Pohon cerita mistar ukuran
Untuk gambarkan kelayakannya

Pihak mana yang melirik
Tidak cuma satu saja
Arah sebagai lingkar
Jalan yang telah bertemu

Kerangka tanpa daging
Juga tanpa penutup kulit
Tidak makan roti jagung lagi
Ala alay berondong
Melahap harapan terbaik
Bagai pemenang bayangan

Terperangah dalam pesona cinta

...
..
.