Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Sedang sibukkah engkau
So harus bagaimana
Membacalah sambil lalu
Jangan ada kata ini jadi
Mengusik bisnismu
Kerja sedang jadi pilihanmu
Mencari untung besar
Dengan sekeras kamu bisa
Ide yang masih dikepala
Atau yang sudah di laptop
Yang di smartphone atau cloud
Jangan jadi sia-sia hanya karena
Hal yang kecil dan tidak penting
Perkara sambel atau sambal kesukaan yang mungkin merangsang nafsu makan saja bisa urung atau tunda apabila menghambat laju konsentrasimu.
Ini tidak mengada-ada dan sekali lagi cukup sambil lalu membacanya karena yang sedang kau kerjakan jauh lebih penting, daripada membahas masakan yang belum ada di depan mata, atau dimeja anda lebih baik kembali ke tujuan awal yang mungkin saja untung besar dibuat anda setelah ini, dengan cara mudah bahkan lebih mudah dan cepat.
Lamunan berlalu
Saat jari-jari kecil
Mulai meliukkan arah
Pada tutup yang terbuka
Menuju babak baru
Penggilingan bersuara kriuk
Berbalik dari tawaran judul
Pekat makanan telah berganti
Ketebalan telah bergeser karenannya
Dentingan jam dinding tua menanda
Kunyahan demi kunyahan pertanda
Tipis-tipis bentuk telah dilumatkan
Eja gurihnya bertabur manisnya alam
Kesamaan pada kebaikan yang beriring
Tak lagi untuk dipertentangkan menerus
Cerna awal boleh menyuar keripik hancur
Lidah tetap menimba ludah dalam turut mengecap arti nikmatnya rasa
Ramae celoteh tetap disela - sela, dapat dinama bagian hingar bingar ungkapan hati yang gembira.
Wallpapers.info |
Kendati ini nama
Ia bukanlah pedati
Yang dapat dinaiki
Meskipun dapat dilihat
Ia bukanlah merupakan
Bagian cerita untuk disantap
Walau pun is berbentuk
Bukan pula ia harus diraba
Untuk hanya meyakinkan mata
Namun bagian hidang terbaik
Ada yang pasti membutuhkannya
Saat nyala darinya harus mematangkan
Buatan baru itu
Bercara yang lama
Mengerti akan pertandingan
Memenangkannya dengan anggun
Elegi kisah tangan mengusap rupawan
Kekar kuat bukan pentas keras
Diatas sebuah ring pertarungan tinju
Penerang - penerang bukan membidik
Cucur keringat dan otot-otot perkasa
Kelembutan yang dibalik mata
Berhasrat mengisi setiap rangkaian
Cakram -cakram penyaji menu
Mengasap sejak subuh hingga mencapai
Hari gelap terkadang sampai kepagi lagi
Tanpa pemecahan pemutar itu berada
Bentuk tertuang kini mengental
Taburan -taburan menyedap melapis
Warna yang baru juga bertambah rasa
Tawa gembira semua mata usai mengecap
Walau kelana belum usai ditengah pesta
Sebagian mata menjauh bukan menyingkir
Mengguratkan eja cerita melengkap lidah
Yang telah dimanjakan olahan bangsawan.
Orang sering bilang
Jadi lekat dalam cerita
Ulang diulang berbagai cara
Ide mengolah hingga menyaji
Cicip dilidah menambah lagi
Tumbuh besar tanpa ada
Orang hanya berlalu lalang
Dalam tanah tanpa keluar
Hingga saat telah membesar
Cukup pantas disebut umur
Nama umbi hanyalah nama
Hanya akar ujud kecilnya
Ia mengembang dalam diam
Pohon cerita mistar ukuran
Untuk gambarkan kelayakannya
Jadi lekat dalam cerita
Ulang diulang berbagai cara
Ide mengolah hingga menyaji
Cicip dilidah menambah lagi
Tumbuh besar tanpa ada
Orang hanya berlalu lalang
Dalam tanah tanpa keluar
Hingga saat telah membesar
Cukup pantas disebut umur
Nama umbi hanyalah nama
Hanya akar ujud kecilnya
Ia mengembang dalam diam
Pohon cerita mistar ukuran
Untuk gambarkan kelayakannya
Subscribe to:
Posts (Atom)