Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Untuk kesekian kali
Kuarahkan pandangan ini
Hanya kepadamu
Tanpa kuperduli akankah
Engkau mengerti akan maksudku...
Ada yang membuatku tertawan
Hingga langkah ini harus terhenti...
Sayat sepi hati ditengah keriuhan
Lengkingan nama tersebut satu persatu
Apa yang dapat kulukis dari semua itu
Masih ditengah langkah untuk dapat menggapai
Mekar harapan pernah memberi wanginya
Pernah dipilih dengan pejaman lembut sayunya mata
Mengapung disela daun-daun yang terikat
Oleh sulur-sulur yang pernah mengalirkan pesan cinta
Lebih dari satu kali
Ombak dan riak angin membawa
Tanda mengertinya akan arti peristiwa ini
Usaha untuk membawa diri melengkap sedikit cita
Sekarang telah kumiliki
Lebih dari yang tampak menggembirakan itu
Untuk apa semua itu jika bukan untuk dirimu
Yang telah rela melewatkan indah waktu bersama....
Untuk mengerti betapa berartinya suasana itu bagiku.
Kemana arah akan berlanjut
Usai sekian jauhnya tertempuh
Disini kita memilih harus berhenti
Untuk kesekian kali dan saling memandang
Keharusan dibisikan oleh keharuan semu
Tiada menjadi arti selain cengkeram logika
Siapa yang dapat dijadikan penentu layak
Mengerti akan jutaan mata telah menanti
Seakan telah rela memberi serah suara bibir mereka akan inginya meneriakkan hasrat menjadi pemilik semua tempat yang telah memberinya hidup....
Walau harus berebut dengan debut rakusnya perompak berbekal tameng kuasa...mnindas dengan merasa lebih digdaya dan bertabat....
Pandangan yang bertebaran itu... berangsur - angsur bagai menyatu arah seperti butir -butir pasir diatas kertas putih....
Walau tiada nuncul ia yang berada dibaliknya untuk menampakkan otot atau kebesaran tulangnya duga akan kekuatan dan daya tariknya ... tak sebatas drama bayang -bayang pengecut yang akan berlari dari masalah....
Saat tengah hari yang pernah dimaksudnya tiada lain mengatakan kebulatan tekatnya yang utuh, dan tidak mudah digoyahkan tipu daya penipu murahan ...
Mengais sisa ingatan masa lalu
Setelah tertimbun bualan-bualan obrolan jelata
Rempong riuhnya pelacur nyinyir menawarkan diri
Sementara yang lain jika layak sebagai minuman
Telah nyaris habis diteguk para begundal beruang....
Sudah kubuang rasa malu singgah melewati berminggu-minggu
Yang bukan pula mereka dan aku harus merelakan berhimpit
Saat larut malam tanpa perapian bersama semua menggigil
Kedinginan... haruskah ku katakan itu sebagai dingin... lagi...
Aku akan menghampirimu
Kelak pada waktunya....
Jauhkan keinganmu untuk berimajinasi
Akan tempat itu....
Ini akan menjadikan bayang kengerian di dalam
mimpi-mimpimu... jik aku paksakan
Apalagi mereka tengah bersiap dalam diamnya.....
Dilorong-lorong sempit...
Di sudut-sudut pembuangan sampah dan
Kerumunan jelata mengais sisa makanan
Para gelandangan kotor berbadan bau berambut gimbal....
Semua dalam bergandeng tangan
Membisikkan bahasa mereka...
Sebuah cara yang mereka punya
Ketika ada yang sangat harus dijaga
Yang hanya mereka kenali....
Isyarat bagi kesiagaannya
Memagari ratu bagi bai mereka
junjungannya bagi banyak kalangan
yang akan melewati... tempat mereka
Gadis-gadis cantik tak kalah siaga...
Para penyamun menghentikan
hari operasi tanpa sembarang dipilih...
Para penjahat tak kurang siasat
menautkan rangkai rapat eratnya ikat
dari jalan-jalan yang ramai dan sepi
dari yang utama hingga dan lorong-lorong
terdekat bahkan yang sepi....
Karena hanya kepada ia...
yang pantas mendapat hormat
Tak akan boleh yang bisa lagi
memberinya nikmat dan aneke dambaannya
tanpa peduli disebut laknat jika
tidak turut ambil peran didalam setiap sekat
menyambut berlalunya ia yang akan melewati tempatnya....
karena ia yang sangat mengerti akan semua keadaan
dan bahkan setiap derita....,
.... ia tak pula hanya pantas dihormati
jika tak dianggap sebagai bagian diri....
ia mungkin seperti disembah
dimana pun ia punya titah......
bagi semua yang mengerti tentangnya......
riuh suara tanpa kata-kata saling menutur dalam baur
agar mengutuh setiap pesan pun kepada teman
yang sedang terbujur mendengkur....
kecuali ....
kepolosan bocah
yang sangat kecil dipenuhi rasa
sangat ingin tahu
sepadan kalangan yang tanpa pernah melewati
batas menengah ke bawah deritanya para penghuni
barisan gedung-gedung kebanggaan kota yang dulu pernah
diperebutkan para penguasa ketika negeri seperti tak bertuan....
....aneka tanya tanpa terjawab...
oleh satu pun yang ada di sana....
seperti apa wajah wanita itu...?
hingga semua para jelata, begundal dan semua begitu menanti
hingga semua merasa ia bagian dirinya.... masing-masing....
cerita yang luput telah terpungut
telah memilih siwajah keriput....
penghantar tidur anak-anak terlantar
diemper gedung-gedung tua tanpa latar
yang telah ditinggalkan para penghuninya....
kisah itu tak ada dihadapan kemampuan bayangan
kepolosan bocah-bacah yang adalah penanti suapan
para pemilik tangan yang merelakan sabagian piringnya...
terlebih setelah tanpa tahu lagi nasip kedua orang tuanya....
hingga terselip pula harap bila saja wanita yang belum mampu
dibayangkan itu akan melewati tempatnya kelak.....
dipandang dalan kantuk arah jalan itu terus menjauh...
letaknya menuju semakin dalam...
semakin memasuki perairan yang sangat dalam.....
Subscribe to:
Posts (Atom)