Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

 

benark😙ah sepotong 
Roti menghilangkan laparnya 
Sambil mengulir jemarinya 
Mengikuti satu arah 
Diteguk isinya 
Ia menantikan satu jawaban 

Kalau yang ditanya
Tidak segera memberi jawaban
Tegukan demi tegukan
Sang penanti dipastikan 
Dapat menghabiskan semua isi 

Ulam tiba tidak dipucuk -pucuk amat 
Bahkan terhitung masih berada 
Pada bagian pangkalnya 
Menyebut juga membenarkan 
Bahwa hilang memang betul
Walaupun itu tidak berarti 
Sama dengan mengenyangkannya...

Ulir itu berbalik arah 
Suaranya mendesing merdu 
Seperti siulan bernada 
Tinggi ...
Menutup apa yang pernah 
Dibuka sebelumnya...

teruntuk yang menyimpan tanya.....

Yang ...harapan tetap ada 

Kelak engkau datang lagi 

Sebagaimana Engkau adanya

Karena Engkau yang paling diminati 


Salah tidak untuk dicari -cari 

Tiada pula untuk menyudutkan

Apalagi menempatkan dengan derajat 

Mengatakan apa adanya bentuk dan tujuan 

Pulas dalamnya menidurkan perbedaan k3nangan silam 

Selain munculnya yang baru dan lebih baik 


Gagal bukan jadi intinya cerita 

Derita dan kenangan pahit atau kekalahan

Yang pernah kita alami 

Biarkan saja sebagai anak tangga 

Untuk bisa kita lewati bukan untuk diratapi

Apalagi jadi utamanya tujuan terjauh hingga terbesar ...


Masuk  dalam sepinya pembaringan 

Walau melihat tiada lagi s3kawanan penyangganya...

Lapisan demi lapisan penerawangan ada kenampakan tiada peretasan menorehkan bagaimana senyatanya b3ntuk hidupnya di dalam sana mengudap sembarang saji tanpa dengan tajamnya gigi...


#^@$%^#R@#@$!@#@+!

Sengkarut digambar oleh tangan yang salah 

Demikian konyol ilmuwan jelas mengaku lantang tentang.dirinya bukan seniman 

Mencoba memamerkan bagaimana sebuah lukisan 

Tak lebih hanya mengaduk aneka bahan 

Juga dengan aneka warna 

Lalu menumpahkannya 

Di depan semua yang tidak diyakini 

Dapat percaya akan hasilnya 

Lalu dengam bangga dan lantangnya...

Bertanya 

"Indah bukan?"

Oo 

Ia pergi tanpa menanti 

Satu pun

Tanggapan yang muncul .



Kabar burung pernah terngiang oleh belia

perangai digambar orang sebagaimana budia

Namun tetap saja ia berusaha ceria

Puncak penglihatannya menggunakan deria

Kenyataan itu sebagian orang menganggap semua itu tak lebih dari fantasia

Tanpa kecocokan apalagi sebuah harmonia

Mengapa dengan bangganya ia dianggap beride inersia

Mungkinkah belum pernah membuat dan menengok lagi goresannya dalam journalia

Walau ia sangat tahu semua itu tanpa kriteria

Luluh ria tiada lain karena kembalinya semua hak dan keadaan pada semua wajah dalam satu bentuk yakni keadaan gembira sekali

Maksia entah milik siapa telah rapi Dan cantik terbungkus tiada tampak oleh mata biasa sebagai suatu kejahatan besar atau YANG dibesar-besarkan para pemasam ruang dengar 

Manipulasi beralas halusnya sutera telah tidak dikenali sebagai perbuatan termasuk kecurangan

Ini gerusan dari kegilaan, kegemaran yang berlebihan oleh yang melekatkan semua hingga sudah jadi mania

Masihkah kerinduan akan masa lampau memiliki murahnya juga mudahnya suasana tenang dalam indahnya nostalgia...

Ini pun hanya opini yang tiada lain bagian pendapat juga pandangan kalangan sebagian bukan keseluruhan...partisanship 

Partisipasi diganti oleh keikutsertaan tangan -tangan yang tidak lekat sembarang mudah dikenali begitu saja tanpa membukakan cara baru orang melihat 

Sebuah periferia menjadi lebih elegan jauh dari sekedar membiarkan daerah pinggiran dengan sentuhan baru dan berkelanjutan hingga tiada henti wilayah itu terus menerus menjadi sebutan

Seperti saat prioritas dipertanyakan ketika kepadatan keingintahuan mengurung intinya jawab datang sebagai pilihan hal yang lebih penting

Jurus untuk raksia telah berbatas pada yang terbaik meskipun segala macam cara tiada lain untul penjagaan keadaan bersama 

Siapa lagi yang mau percaya simbolisia yang pernah dibuat masa lampau pemilik buyut yang dibayangkan punya permukaan kulit keriput juga semua tetap bersifat lambang dan ada taut untuk apa yang dapat disebut 

Saling menggenggam tangan mengulur sapa suara hati pujangga negeri menelisik intinya mimpi kecil utophia akan tetap utuh dimilikinya pertiwi dalam keadaan yang tetap sempurna dalam indah cara pandang dan laku lewati ketidakseimbangan yang pernah mengguncang getar suaranya, pernah membawanya seolah parau dan tersendat bahkan pernah terhenti.. juga dalam linang tanya memandang gusarnya wajah -.wajah penghuni tidak dimengerti oleh para pengabdi yang terus berbangga diri.

Cerita lama katanya..., bila ketidakadilan dibagikan kepada rerumputan yang bergoyang, sementara lumut -lumut dan bebatuan mendapat adikia dalam cerita mitos, lalu apa yang salah dengan semua itu?

Langkah biopsi kasat dan tidak kasat menjawab semua keraguan akan asal usul semua pemutarbalikan yang membingungkan itu: Namun cinta yang tulus masih menimbang dalam harus atau akankah pengambilan jaringan pada sebujur daging itu menceritakan tubuh untuk pemeriksaan dengan mendengarkan suaranya tanpa bersandar padanya yang mampu menalar hal langka untuk kebanyakan manusia berselera?

Ya keadaan waktu itu menjadi miris mengenang berapa banyak anak yang telah menjadi yatim piatu: dulu memang masa lalu, sering tiada penting dan terlupakan oleh mereka yang penting memilih memutuskan hal dianggapnya lebih sangat update dan penting... dan bukan yang terpenting apa .. karena pernah lupa berenang menuju pulau miliknya s3ndiri.


: disp. priv

Ikut jalur 

Tidak ngelantur 

Tanpa perlu nyebur 

Ikut semua bibir akur 

Cocok baru mau membaur 

Alangkah semudah orang mendengkur 

Membiarkan sebanyak hitungan sedulur 

Semua tempat disini dan disitu selalu mujur

Bila  semua perjalanam jadinya tetap teratur

Mana saja walau seolah akan melangkah kabur

Juga bentuk asli yang sudah dibayang kepastian ukur 

Hingga yang disua hanya tak lebih dari keadaan takabur

Kebesaran dan banyak pilihan terbang beraneka warna mencari ukuran nyanyian tekukur sebagai yang dianggap termanjur.

Sambil memandang nyiur yang melambai -lambai ditiup angin seperti dalam lagu penghibur, tepi pantai ini adalah saksi kasmarannya jiwa yang meronta pada pesona nyanyian angin malam itu.. hingga terlahir nyanyian baru buatmu

Padamu jua sang pelantun 

pujaan ....

Kusandarkan sepahan tenaga...

Yang tiada mampu mereka harap lagi 

Bila larutan mimpi ini pun telah tertawan 

Seperti ketiadaan sandiwara berlagu lagi...

Para pelayan silih berganti 

Datang dan pergi mendekati 

Bicara dengan sepenuh hati 

Tidak bicara sampai harga mati 

Selain menawarkan argumen 

yang katanya bagian inti...

Tanpa permainan yang pasti 

Bikin lama orang menanti

Untuk lakukan bermacam puja bakti 

Di relung kidung bermendung masih sesuka hati...

Untuk apa kata kebebasan itu hanya jadi simpanan jika tiada dihidupi arti... lagi?

Tampilannya wagu ditambah lugu

Legit manisnya karena gula 

Pontang -panting tiada henti 

Di dalam rumah abah rebah

SeTidaknya ada yang tambah 



Katanya apa adanya 

Sesendok gula ditambahkannya 

Untuk sebuah rasa bagai maunya 

Untuk tidak ingin menentang logika 

Katanya arus pikiran orang milik semua

Walau demikian wangsit itu baginya ada 

Sama aja batu besar yang tidak tergoyahkan 

Tetap disana tiada tampak apa isi di dalamnya 

dan sedalam apa dasarnya berada....

Kelakarnya juga boleh dinamai omong kosong ,

Tiada sedikit akan mengusik sang pemilik kantong...


Di atas  lembaran -lembaran miliknya 

Langit tidak lelah dan mengeluh kepadanya 

Masih selalu ia menyisakan ruang-ruang lain 

Ada dalam ingatanmukah ia mengatakan betapa tingginya ia...

Langit tiada batas buatmu yang membiarkan matamu membebaskan sejauh jangkau mampu kau buat untuk ditempuh


Katakan sesukamu jika mau 

Apa lembut jadi pilihan 

Yang  keras jadi tambaham

Dapat mereka jadi nyanyian 

Terucap sbagai candaan semua mungkin 


Tiada perlu memutus semua langkah 

Keliru jika berpaling hanya karna berbeda

Nyatanya  dan nampaknya, yang keduanya bisa berubah... seperti suasana hatimu 


Menyuarakan segala angan seolah melayang dan terbang tinggi jauh di tempat mungkin tak terhitung jarak ....

Ketinggianmu bukan lagi kegilaan akan menumpuknya keinginan semu yang menekan pikiran dan perasaan hingga tak sanggup memberi senyuman 


Orang bisa melihat dengan caranya dan tahu seperti apa...hingga membuatnya mengarahkan minat dan hatinya akan kemana....





Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah: Kenapa selalu ada  Yang masih juga  Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku  Bukan soal tanaman, pot, bonsai  Dan lainnya w...
berandai lelah dan nyerah 
mencoba yang memasuki akal 
kelak atau sudah 
bagian pengalaman semua 
memandikan gairah 
sebagai sepadannya pasrah 

panjangnya hirupan terasa olehnya 
pejaman mata menanda penghayatan 
menahan tanya dan keinginan bicara 
jauh untuk mengarahkan tekanan 
bentuk pemikiran juga perasaan 
mengimbangi tarikan dan dorongan 
melambatkan pelepasan dengan ketenangan 

tiada lain ia yang telah diperas 
oleh panjangnya perjalanan 
dengan jauh tempuh tiada terukur 
sering padanya tiada luput 
prasangka akan ujarannya 
yang dianggap tiada makna 
apalagi punya bobot dan gerigi 
memicing dengan hanya sekilas 
pada setiap baris aksara goresannya 
hanya digantungkan di kejauhan 
lebih dekat dengan sampah -sampah 
yang kian berserakan dan membosankan..



Sira jauh sangat paham, tentang perasaan  yang sira miliki lebih dari orang lain
Anda menjadi kata yang seolah -olah mengecilkan anda padahal saya meyakini orang sekelas anda tidak akan demikian adanya..

Engkau yang mencoba lewat dan melongok membuatku bertanya -tanya ; mengapa enigma jadi pura -pura mati rasa bagai tidak tahu saja 
...
Nampak ketika kamu mencoba menyanyikan lagu yang bukan lagumu apalagi jauh dari seleramu gelepotan mencoba cengkok yang terasa tidak menyamankanmu 😏😚😘😋😘 namun rasanya itu menyamankanmu ; meskipun masih butuh dua semester 🤔😙 lagi untuk hal itu....

Dia yang pernah mengenalmu katanya sangat tahu bagaimana keberanian itu sering muncul seolah -olah kabur antara benar dan pembenaran yang tiada lain ketidakseimbangan pendengaran dan rela dijadikan modal hiburan tentu saja oleh pemodal 
Ia dan juga 
Dirinya yang datang dan pergi 
udah punya pasangan tetap coo....ii 
Doi udah mantabkan pelabuhan hatinya 
Doski inginnya nempel terus serasa mau dibeliin lem asmara yang gratis...
kalau ada 
apa kata Prof?


Ada gerai sebelum ujung jalan 

Nampak berkemas usai petang

Sejenak kami berbelok ke sana 

Mendapatkan beberapa kotak 

Sebagai tambahan teman berkumpul 

Kemasan yang manis kian menambah 

Penasaran mencicipi isinya

Perlahan sedotan semakin terasa 

Kekentalan teh yang sepadan 

Dengan rasa manis serta harumnya..

Beberapa yang lain teringat 

Lalu membuka-buka agenda 

........ diingatkan alarm yang berbunyi...

Kembali menengok2, kalau saja ada yang terlupakan.....

Apa yang boleh

Dan apa yang tidak 


Kicau Tegar Belantara Kata: Seandainya: Berhenti sejenak Ia mengirup nafas panjang Sebelum tuturnya bersambung Kau mampu tak sekecil itu melihat Ia adalah cerita usang yang...

Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung  melewati yang tidak cuma dengar. Dengan tanpa mengarah pada tujuan penting namum lebih untuk sekedar mengisi waktu menjadi semakin ringan dan tanpa beban kita dapat merasakan keadaan.

Cara ini bahkan mudah buat membuang perdebatan yang sengit, memotong atau meninggalkan topik tang tidak menarik, kurang penting dan tidak jarang memancing amarah yang tidak seharusnya terjadi. Meskipun bukan satu-satunya cara, namun tidak sedikit kita sering berjumpa dengan seorang teman yang dengan sangat mudah mengambil kesimpulan, dan tidak kurang tanpa kaidah yang jelas asalnya kecuali dengan suka dan tidak suka saja. Ini tidak selalu sama dengan perilakunya pada suka dan tidak suka yang ada dengan caranya ber medsos. Sebelum adanya budaya medsos pun  perilaku dan sikap demikian sudah dimiliki oleh manusia, sangat mungkin termasuk kita.

Kupasan apa kaitannya dengan melihat dan tidak melihat, ini lebih disederhanakan dengan wilayah tahu dan tidak tahu. Artinya  ini bukan esay tentang makanan, misalnya tentang mengolah bagaimana biji kacang menjadi bahan lain hingga pasar kuliner apalagi hidangan empuk, sama sekali bukan. Bagian terkecil dari unsur melihat dapat kita pilih sebagai obyek. Mengenali anda sebagai seseorang yang memiliki predikat berkadar ketelitian lebih dari sejumlah orang , maka anda pastilah punya penglihatan khusus, setidaknya dalam cara melihat, mengenali hingga menginterprestasi suatu obyek keterhubungannya atau pararelnya suatu obyek. Tunggu sebentar, uni sedikit kompliketit, maka mengartikan sederhanyanya nmmm..hmm pajet dan paket.

Buatlah Contoh jika tiba-tiba ditanya seberapa jauh ikan nila itu dapat berenang, , bukankah silih contoh ini sampah atau bisa jadi sampah, dengan tiada acuan ruang, bagaimana bisa menghitungnya, hingga menentukan keberadaannya pada kurun waktu yang ditentukan ; arti lain masih banyak hal .... memungkinkan untuk diperdebatkan, baik perdebatan pendek atau yang panjang hingga sengit.

Sebaliknya kita akan membatasi dan dibatasi ketika semuanya hanya obrolan di depan aquarium, ya batas tempuh akhirnya tetap di dalam aquarium... tersebut, suara ketawa dan tertawa juga bisa masuk di dalamnya.




Ulir daun
daun tua
daun tertawa
daun pria
daun bicara
daun menyanyi

Tanpa gasing 
Putaran yang mengaspal 
Ada azas juga ads alas 
Mendasari namun tidak memilih 
Letak untuk dibawah 
Sebagaimana menurunya pandangan
Yang teguh menetapkan bidah datarnya 

Keliling untuk sampai 
Pemahaman mengitari pembanding 
Penjelasan mengatasnamakan penjelasan 
Dikumpulkan bukan untuk dijumlahkan 
Ini bukan menjadikan hambatan 
Untuk dinamai kesulitan

Mengapa ada?

😎🤔
Karena engkau rela berkisah, dengan membuatku terpukau walau sedikit mengenali maksud dari semua itu....

 


Kamu nyanyi, ia nyanyi  juga 

Lalu aku pun begitu 

Ikutan menyanyi pula 

Apa yang aneh bila kusebut 

Dengan demikian kita punya nyanyian 

Bila saja kau sempatkan 

Mungkin dapat kau rasakan 

Tengah hingga tepian lautan 

Mau Ikutan, tiada ketinggalan....

Tidak usah melihat kalender 

Kamu punya selera mengotakkan canda 

Yang dipastikan membuat semua ketawa 

Menanggalkan semua pakaian itu artinya tidak berbusana, ingat akan pesanmu.... itu bukan hal yang buruk dan bahkan sangat pantas dilakukan di kamar mandi....

Sering juga masih dengan melakukan hal-hal lain selain mandi, dan tidak mudah diceritakan kepadamu yang sedang enak -enaknya makan; mengingat yang dilakukan adakalanya menyanyi lagu yang sedang mampir dipikiran dengan  syair -syair yang tidak utuh dan kurang jelas. Sekenanya seperti senandung sesukanya aja, buat apa pula lagu begitu diceritakan...

 Pasti bagimu mending enak makan, bukan ?


bagaimana mungkin

kenangan itu terbuang

sedangkan orang banyak

masih terus mengejarnya

bukan saja sebatas ingin tahu

namun juga menginginkannya


karena mereka melihat

bagaimana dia membuat itu semua

dengan mudah seperti apa adanya

polos suara dan nada bicara

sepolos warna yang selalu dikenakannya

untuk membalut tubuhnya

kemana pun ia pergi


banyak yang tidak mengingkar

bila ia telah mengubah banyak hal

dengan lugas dan jelas bagaimana ia berkata

tiada yang sulit untuk dimengerti

oleh semua yang mendengar

hingga mereka yang dapat tergerak

untuk segera melaksanakannya....


di sana banyak orang 

mungkin mengira saat aku mengenalnya

di sana mungkin tempat kita memulai

ikatan hati dan arahnya cinta

hingga kini...

tanpa tahu kisah yang panjang 

akan upaya mereka keluar 

dari lorong-lorong kelam

hingga melewati malam yang gelap....

tiada dijadikan penghalang

hingga mencapai semburatnya  fajar......

Stay update 

In love 

One as the most 

Important thing 

Among them 

Baru Kenal: Merambat: Satu sulur dirabanya  Sesaat ia buat anggukan kecil  Mengerti itu pertanda  Ukuran dan usia  Meski hari masih gelap  Tangan satunya menggapa...

 Ini pernah menjadi pilihanku

Untuk sampai ke sana

Sadar akan adanya

Yang tidak menginginkan

Aku datang menghampirinya

Walau untuk sebuah tujuan

Yang dianggap kecil saja

Sekedar menyapa ata bertanya


Ini bukan menjadi cara

Agar membuatnya tersadar

atau juga jadi terusik

apalagi semakin terganggu

Mendatanginya dalam mimpinya

mungkin akan membuat

semuanya lebih sederhana

dipahami dengan caranya


Tiada masalah

bila ia menutup atau membuka

pintu tempatnya berada

Bukan pula halangan

apakah dia menjawab atau tidak

pertanyaan sederhana itu

yang ditujukan padanya

karena kutelah punya

cara mendengarkan jawabannya

yang belum sempat terucap.....

KONSEPSI?

@ku tahu

ketika menertawakan 

mereka tertawa dengan keraguan 

tersirat tanya untuk apa semua itu 

mungkinkah bisa laku?

bila saja diucapkan 

jualah yang orang butuhkan aja!

itu kan cuma konsepsi 

semua orang juga punya!

@ndai dapat didengar....

bahkan ada yang ikutan 

dari belakangnya turut bersuara 

jual aja kontrasepsi!!!!

tiada disangka 

Oleh semua yang ada 

Tidak jauh dari mereka 

seorang nenek yang sedang tenang 

Duduk dibawah pohon 

seolah mampu menjawab keraguan dengan tenangnya,

"Kalau ya udah ndak butuh itu to!? mending terasi!"

Lalu semua...☺🤗😍 sulit untuk terdiam.


Mikir dulu 

Begitu saja 

Singkat dan padat 

Jika jawaban yang ditunggu


Bagaimana tidak 

Jika dengan busana seperti ini 

Aneh bagi mereka akan melihat 

Bukan tempat juga dianggap asing


Sebagai pendatang baru 

Aku ini tahu apa ....

Apalagi ikut campur 

Atau nimbrung atasan 

Belum juga maju...

Cemooh udah puas 

Dibikin semua dengar 


Maklum kata mereka 

Senior yang coba menenangkan

Yang melihat selimut gelar 

Orang terdepan bikin mendongak terus....

Anggukan mengiyakan, mungkin juga begitu


"Industri kita bukan pakaian tradisional,  Bro! Yang tradisional aja bisa bikin inovasi Dan kreasi lebih, kita harusnya lebih luas... ".

Sepertinya ia senior yang selalu dibatasi buat bikin yang lebih, atau tidak pernah mendapat dukungan.... pendatang batu yang lain juga saling berpandangan... mencoba menangkap keadaan yang sebenarnya....

Bel jam dinding mengingatkan akan waktu makan siang yang hampir tiba....

 


Usai melihat dia bermain dengan aduhai....
Ingin jadi apa kamu setelah itu
Atau ingin buat apa...
boleh-boleh saja dibikin
Juga flasback tentang engkau
Bagaimana bisa jagi seperti kini...?



Meskipun sedikit saja
Ada yang ingin ada kubuat buatmu
Karena kutahu kau cinta padanya
Dan sebenarnya belum tahu tentang asalnya
utamanya bagi ia yang sebenarnya istimewa
Karena tidak semua orang tahu...
Bahwa sejak kecil ia sudah dikelilingi dengan para legend
Yang menjadi teman hidup keseharian dapat dijumpa...
Dia juga sudah terbiasa dengan banyak orang
dari pelari (meskipun amateur)hingga para maestro joke-joke terlaris
namun tidak digelari komedian oleh halayak
Rasa humor yang membuatnya bertahan untuk tetap menyukai tertawa.



Seusai teerdengan selamat sore....

Semua baru tersadar

Bahwa mereka telah bersama

Dalam kurun yang ringan

Sejak pagi hingga sore

Tanpa ada yang sadar....


Karena siapa lagi

Kalau bukan ia

Sang penyuluh kocak

Meleburkan semua yang datang

Dipatri oleh gelitik caranya mikir

Gaya yang tidak cukup dikata eksentrik

Lantang suara seraya tak butuh pengeras

Sebut saja tutor yang jadi teman terunik bagi mereka


Singkat kata semua puas

Bukan karena jadi mengerti semata

Tapi tahu cara menikmati suasana bersama

Apalagi suasana yang sangat gembira

Terimakasih spontan langsung mengalir

Kalaupun tidak ada yang mengharuskannya....

Ballroom yang digunakan seandainya bisa pun

Akan berterima kasih pada penyuluh nyeleneh demikian.


Pagi-pagi sekali
Menjadi awal cerita ingin mengalir
Sebagaimana sudah seringnya orang
Memberi sebuah nama keadaan hari yang demikian
Sebagai keadaan pada suatu pagi yang buta
Pilihan yang sudah sangat dekat dengan kemampuan
Kemampuan rata-rata yang dimiliki oleh orang setempat
Penghuni lokal mengatakan 
demikian tidak pula
Mengandung arti 
bahwa penghuni lain akan beda
Atau sudah melihat dengan sangat jelas
Hal itu sama sekali tidaklah demikian
Bahkan pandangan serupa juga telah dirasakan semua
Juga dikatakan 
bukan hanya oleh orang asli atau lokal
Namun juga oleh mereka 
yang menghuni sebagai tamu hingga pendatang

Bila yang di atas tentang bagaimana kenampakannya
Hal lain yang  dengan pendengaran, 
sebenarnya apa yang di dengar,
juga berbeda
Pebedaan ini bukan oleh bias kebisingan
Suara yang diakibatkan oleh deru knalpot
Yang berlalu-lalang atau yang kebetulan melewati
Namun lebih banyak 
oleh geografi serta suara fauna 
Licin permukaannya..
yang dicerita bukan untuk menamai 
protein
Juga tingginya 
ukuran lemak yang terus disimak
Pembawa pesan penting dari intinya tempat
Agar ada yang sampaikan pada bagian pilihannya
Semakin jelas hingga tiada lagi keluhan tidak jelas
Apa yang sebenarnya
dengan ngotot dipinta oleh ia punya cinta.......


Tidak sedang berpikir 

Tentang rantai emas 

Yang pernah tampak 

Melingkar di leher....


Tiba-tiba saja 

Ada

Arti lain yang terpaut 

Datang sebagai penyambang 

Jugapenyambung

seolah dari dunia lain 

Memberi bentuk 

Berupa tenaga

Yang beda berbahan 


Mau tidal mau 

Ini saat yang datang 

Begitu saja ada didepan 

Namun ia hanya berupa pilihan 

Tentu bukan untuk yang dimakan 


Kesempatan 

Ada disana juga 

Buat orang mematangkan 

Kemana pilihan akan dijatuhkan 

Hingga ada jeda sesaat dalam putaran 

Menunggu kemunculan.....

Apa yang dicari atau jadi pilihan.