Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Apa yang bisa diandalkan...
Kepada siapa lagi...
Beranjak ia melangkahkan kaki...

Pucuk-pucuk daun
Yang dilewatinya menyaksikan
Kegundahan yang berpendar
Dalamnyanya rasa menuruni
Lembabnya tanah bagai dirasakannya

mengerti...
seperti sangat lekat
pijakan melintasi permukaan
bening air hingga bebatuan
menyatunya sapa diamnya....

langkah demi langkah
berpayung dedaunan lebat
ditabur mentari lewat setiap celah
seperti gambaran pagi yang berlalu
kini dibiarkannya bebas....
menjadi miliknya nuansa sore....
yang baginya boleh punya kisahnya
sebelum direbut malam yang gelap....

dititipkan olehnya
pesan singkat
saat ia mengatakan cintanya
betapa kekagumannya saat ia datang mengisi
gelora ufuk selatan sebuah kutub kenangan
yang dulu pernah disinggahinya ......

tidak ada yang dibuang 
sekecil kenangan disana
yang ditarikan setiap saat
walau keadaan terlemah 
atau keadaan berada di bawah

Ketika semua pemandangan tertutup baginya
telinga dijadikan penglihat yang bening
diantara ruang-ruang cahaya yang kosong
sedikit untuk hanya diukur dengan besarnya kantong
Secarik gubahannya telah dibariskan panjang
bentuk semakin utuh menyatu dalam
kerja keras kolumnis walau terkadang merelakan
dirinya bertelanjang kaki menapaki semua itu .....
bahkan tanpa suapan dan gelimang
tanda ibu jari yang diburu para pencari apresiasi....
menapaki semua lingkar semu kenangan itu....


andai saja dapat terusir kesepian itu atau digantikan dengan kegaduhan lain kegaduhan yang besar dan memberi arti serta manfaat bagi banyak orang meramaikan keadaan dan diikuti khalayak setidak -tidaknyw memenuhi hasrat mereka untuk merasa senang dan gembira ini adalah sama dari bagian mimpi yang telah mengendap sangat lama dan terkadang menjadikab langit - langit jadi layar lebar diikuti raungan musik dan gerak gembira dengan beramai ada diantara wajah mereka semua yang ada tak perlu dibandingkan dalam hal jumlah dengan peristiwa lain yang pernah tergambar pada bingkai -bingkai kenangan itu karena segala keadaannya adalah berbeda


DipaƱ tua
Desa itu
Sepi

Kering
Jemuran
Kosong

Anak jauh
Cucu pun entah
Tak ada libur

Penghuni desa
Punya kehidupan
Pemuja yang ingin
Belajar mengerti saja
Biar arti tak Ada lagi