Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Bertepung lengkapnya perasa
Tidak sebanyak ditimbang ukur
Banyak bahan asal didapat
Mana tempat dimana tumbuh
Aduk pelan
Mencampur tangan
Cetak berlanjut
Mengisi waktu diluang hari
pekat ulur hingga mengental
Tetap lembut rupanya ujud
Masak lanjut api mendesak
Merah bara bentuk barunya
Arang yang siap disulut percik
Makan sajian usai berlalu
Kisah itu belumlah usai
Kicau Tegar Belantara Kata: Siang Malam Kita: Siang Malam kapan lagi ya .... Siang datang bergantian dengan malam itu rekaman mata dan pikiran kita ditempat yang sama...
Mudah diucap orang
Kadang jadi pilihan
Kata untuk meringankan
Bagian beban pikiran
Jangan lupa daratan
Jangan lupa diri juga
Semat pesan terjaga
Ada kesiapan selalu
Terbuka untuk jalanmu
Dalam sepi cinta disana
Kembali selalu hanya untukmu
Dengan caranya memulai
Segala gerak biar rangkaknya
Tak pula tampak diremang cuaca
Kilau pancar dipunggungnya
Bukanlah beban baginya mengibas
Perintang dan penghalang bila saja
Kau pinta dengan cintamu
Tidak mengapa jika arah
Mencincang daging terbaik
Yang menjadi saji kesukaan waktu senja
Karena engkau adalah kemustahilan itu
Yang baginya telah rela datang padanya
Apa adanya dengan cara yang disukanya
Sebuah nama yang baginya tercepat
Untuk membuatnya mengerti kedalaman
Hati dan jiwanyak....
Subscribe to:
Posts (Atom)