Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Tidak bermaksud mengingkari
Apalagi mengakui keseluruhan
Sebagai milik sendiri...
Memang itu darinya
Terdengar mudah, sebagian masih sulit menirukan...
Apalagi mengerti maksud yang sebenarnya dari ungkapan itu
Datang tiba -tiba,
Belum senpat ditanya apa -apa
Apalagi sampai tanya mengapa..
Tentu tidak mungkin
Berani begitu saja
Memberitahu dan mengartikan
Kepada sembarang orang
"amarga naté dadi panggonan..."
Diri ini bukan ahli banyak hal
Apalagi sampai mengaku ahli budaya
Ahli bahasa ahli sejarah dan ahli-ahli yang lain seperti yang bermunculan di media ... karena memang sudah dipercaya
Biarlah sementara menunggu saja, seperti menunggu batang kayu itu menumbuhkan daun-daun lagi......
Kedengarannya itu lebih mudah.
Berteduh Saat Hujan Deras, Seperti Pengulangan Jaman
- Angkatan
Generasi muda adalah angkatan yang akan memimpin bangsa ini di masa depan.
- Turunan
Generasi kedua dari keluarga itu melanjutkan usaha orang tuanya.
- Masa orang-orang satu angkatan hidup
Generasi Baby Boomers adalah generasi yang lahir setelah Perang Dunia II.
merujuk pada sekelompok orang yang memiliki karakteristik atau pemikiran yang sama, terlepas dari usia mereka. Misalnya, generasi milenial sering dikaitkan dengan karakteristik seperti inovatif, kreatif, dan berorientasi pada teknologi.
Generasi milenial adalah generasi yang memiliki keterikatan yang kuat dengan media sosial.
Dalam konteks ini, kata "generasi" mengandung arti yang lebih luas daripada sekadar sekelompok orang yang lahir dalam kurun waktu yang sama.
Yang menyatukan sebenarnya hanya... ingatan.
Salam Pujangga Gunung!
😉😎😣
benark😙ah sepotong
Yang ...harapan tetap ada
Kelak engkau datang lagi
Sebagaimana Engkau adanya
Karena Engkau yang paling diminati
Salah tidak untuk dicari -cari
Tiada pula untuk menyudutkan
Apalagi menempatkan dengan derajat
Mengatakan apa adanya bentuk dan tujuan
Pulas dalamnya menidurkan perbedaan k3nangan silam
Selain munculnya yang baru dan lebih baik
Gagal bukan jadi intinya cerita
Derita dan kenangan pahit atau kekalahan
Yang pernah kita alami
Biarkan saja sebagai anak tangga
Untuk bisa kita lewati bukan untuk diratapi
Apalagi jadi utamanya tujuan terjauh hingga terbesar ...
Masuk dalam sepinya pembaringan
Walau melihat tiada lagi s3kawanan penyangganya...
Lapisan demi lapisan penerawangan ada kenampakan tiada peretasan menorehkan bagaimana senyatanya b3ntuk hidupnya di dalam sana mengudap sembarang saji tanpa dengan tajamnya gigi...
#^@$%^#R@#@$!@#@+!
Sengkarut digambar oleh tangan yang salah
Demikian konyol ilmuwan jelas mengaku lantang tentang.dirinya bukan seniman
Mencoba memamerkan bagaimana sebuah lukisan
Tak lebih hanya mengaduk aneka bahan
Juga dengan aneka warna
Lalu menumpahkannya
Di depan semua yang tidak diyakini
Dapat percaya akan hasilnya
Lalu dengam bangga dan lantangnya...
Bertanya
"Indah bukan?"
Oo
Ia pergi tanpa menanti
Satu pun
Tanggapan yang muncul .
Kabar burung pernah terngiang oleh belia
perangai digambar orang sebagaimana budia
Namun tetap saja ia berusaha ceria
Puncak penglihatannya menggunakan deria
Kenyataan itu sebagian orang menganggap semua itu tak lebih dari fantasia
Tanpa kecocokan apalagi sebuah harmonia
Mengapa dengan bangganya ia dianggap beride inersia
Mungkinkah belum pernah membuat dan menengok lagi goresannya dalam journalia
Walau ia sangat tahu semua itu tanpa kriteria
Luluh ria tiada lain karena kembalinya semua hak dan keadaan pada semua wajah dalam satu bentuk yakni keadaan gembira sekali
Maksia entah milik siapa telah rapi Dan cantik terbungkus tiada tampak oleh mata biasa sebagai suatu kejahatan besar atau YANG dibesar-besarkan para pemasam ruang dengar
Manipulasi beralas halusnya sutera telah tidak dikenali sebagai perbuatan termasuk kecurangan
Ini gerusan dari kegilaan, kegemaran yang berlebihan oleh yang melekatkan semua hingga sudah jadi mania
Masihkah kerinduan akan masa lampau memiliki murahnya juga mudahnya suasana tenang dalam indahnya nostalgia...
Ini pun hanya opini yang tiada lain bagian pendapat juga pandangan kalangan sebagian bukan keseluruhan...partisanship
Partisipasi diganti oleh keikutsertaan tangan -tangan yang tidak lekat sembarang mudah dikenali begitu saja tanpa membukakan cara baru orang melihat
Sebuah periferia menjadi lebih elegan jauh dari sekedar membiarkan daerah pinggiran dengan sentuhan baru dan berkelanjutan hingga tiada henti wilayah itu terus menerus menjadi sebutan
Seperti saat prioritas dipertanyakan ketika kepadatan keingintahuan mengurung intinya jawab datang sebagai pilihan hal yang lebih penting
Jurus untuk raksia telah berbatas pada yang terbaik meskipun segala macam cara tiada lain untul penjagaan keadaan bersama
Siapa lagi yang mau percaya simbolisia yang pernah dibuat masa lampau pemilik buyut yang dibayangkan punya permukaan kulit keriput juga semua tetap bersifat lambang dan ada taut untuk apa yang dapat disebut
Saling menggenggam tangan mengulur sapa suara hati pujangga negeri menelisik intinya mimpi kecil utophia akan tetap utuh dimilikinya pertiwi dalam keadaan yang tetap sempurna dalam indah cara pandang dan laku lewati ketidakseimbangan yang pernah mengguncang getar suaranya, pernah membawanya seolah parau dan tersendat bahkan pernah terhenti.. juga dalam linang tanya memandang gusarnya wajah -.wajah penghuni tidak dimengerti oleh para pengabdi yang terus berbangga diri.
:
Cerita lama katanya..., bila ketidakadilan dibagikan kepada rerumputan yang bergoyang, sementara lumut -lumut dan bebatuan mendapat adikia dalam cerita mitos, lalu apa yang salah dengan semua itu?
Langkah biopsi kasat dan tidak kasat menjawab semua keraguan akan asal usul semua pemutarbalikan yang membingungkan itu: Namun cinta yang tulus masih menimbang dalam harus atau akankah pengambilan jaringan pada sebujur daging itu menceritakan tubuh untuk pemeriksaan dengan mendengarkan suaranya tanpa bersandar padanya yang mampu menalar hal langka untuk kebanyakan manusia berselera?
Ya keadaan waktu itu menjadi miris mengenang berapa banyak anak yang telah menjadi yatim piatu: dulu memang masa lalu, sering tiada penting dan terlupakan oleh mereka yang penting memilih memutuskan hal dianggapnya lebih sangat update dan penting... dan bukan yang terpenting apa .. karena pernah lupa berenang menuju pulau miliknya s3ndiri.
Ikut jalur
Tidak ngelantur
Tanpa perlu nyebur
Ikut semua bibir akur
Cocok baru mau membaur
Alangkah semudah orang mendengkur
Membiarkan sebanyak hitungan sedulur
Semua tempat disini dan disitu selalu mujur
Bila semua perjalanam jadinya tetap teratur
Mana saja walau seolah akan melangkah kabur
Juga bentuk asli yang sudah dibayang kepastian ukur
Hingga yang disua hanya tak lebih dari keadaan takabur
Kebesaran dan banyak pilihan terbang beraneka warna mencari ukuran nyanyian tekukur sebagai yang dianggap termanjur.
Sambil memandang nyiur yang melambai -lambai ditiup angin seperti dalam lagu penghibur, tepi pantai ini adalah saksi kasmarannya jiwa yang meronta pada pesona nyanyian angin malam itu.. hingga terlahir nyanyian baru buatmu
Padamu jua sang pelantun
pujaan ....
Kusandarkan sepahan tenaga...
Yang tiada mampu mereka harap lagi
Bila larutan mimpi ini pun telah tertawan
Seperti ketiadaan sandiwara berlagu lagi...
Para pelayan silih berganti
Datang dan pergi mendekati
Bicara dengan sepenuh hati
Tidak bicara sampai harga mati
Selain menawarkan argumen
yang katanya bagian inti...
Tanpa permainan yang pasti
Bikin lama orang menanti
Untuk lakukan bermacam puja bakti
Di relung kidung bermendung masih sesuka hati...
Untuk apa kata kebebasan itu hanya jadi simpanan jika tiada dihidupi arti... lagi?