Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2021
(79)
-
►
October
(24)
- bahan bakar
- pasangan
- Judulnya
- Trus Ganti
- Alas Halus
- Memilih Alas
- Tempat tidur rotan
- Tempat tidur empuk
- Roll Transitions Pack
- Bella Ciao || La Casa De Papel || cover
- Tempat tidur bambu
- tempat tidur besi
- tidur
- bikin enak
- Alas Sintetis
- Episode
- sebagaimana ia
- instan tinopel
- akan berisi
- EMpuk
- Total
- Mencuci
- Itu Jauh Guys
- Potong Potong
-
►
May
(12)
- apa tentang taste / selerakah?
- Ringan
- Muasal yang Dicari?
- imbang
- AMAZING COOKING | Grilled meat skewers | Katy Kitchen
- Hot Pot BBQ, Pork BBQ Cooked Charcoal POT OVEN, Be...
- Primitive Technology - Lily builds a Shotgun and a...
- Girl cooking- Steamed shrimp with coconut fruit - ...
- Baru Kenal: "Gadis Selangor"
- In Tap In Text
- Post Malone - Circles
- Watch Picasso Make a Masterpiece
-
►
April
(22)
- Survival Building - Lily makes a house in a tree, ...
- AMAZING COOKING | Sauteed Frog with Bamboo Shoot |...
- Thief on the Beach
- Survival Building - Lily made the furnace and the ...
- Layla Life Style - 30 days of Building Bamboo Vill...
- Ancient Egyptian SAND Drill to Stone Mill from Str...
- No or Yes I don't Care .......
- The life of purple rice, pumpkins, and … peanuts紫米...
- Beautiful Relaxing Music, Peaceful Soothing Instru...
- Yumi's Survival Skills: Using Resin To Trap Birds ...
- Nana Daily Life - Eel Cooked With Green Bananas - ...
- Jungle Life: How To Make Primitive Technology Trap...
- Yumi's Survival Skills: Face Dangerous Creatures -...
- Alida made the stir-fried pork ribs with pineapple...
- Nissan Navara 2021 PRO-4X 7AT 4WD ราคา1,161,000บาท...
- 【メニス】朝の紅茶 in the morning [ Menis' short stories #...
- Perspectives
- Bekal
- Sendawa
- Mencicipi
- Super Jeep
- Budi Doremi - Melukis Senja (Official Video)
-
►
October
(24)
Telah dilihatnya dari jauh
Kurun waktu yang panjang menempuh juang
Mengerti pada siapa yang mendapat tempat
Untuk mengatakan ujung makna itu hingga ke pangkal
Agar mengerti saat seluruh tubuhnya ikut bernyanyi...
Hilang bentuk baginya hanya suara tawa menyela tabuhan malam
Sekecil gelatik saat hinggap dipucuk bagian rimbun daun pinus
Sesaat saja menari bersama daun-daun itu lalu lompat menghilang
Rimbanya muasal adalah kebebasan menatap langit hingga malam tiba
Menautkan goresan tua dibatang-batang besar berkulit tebal
selayak penghuni tetap melewati puluhan dera musim
Ia yang mengenali dirinya dan yang dicari bukan lagi...
Apa yang tampak di depannya
Juga kepadanya... yang mengerti derap barisan tanpa menapak
Adalah pembawa pesan terpenting baginya dan semua
Mengerti kapan ia meletakkan pada alasnya
.....
Pita merah jambu yang mengikat kenangan hati terurai di samping harum hidangan di tempat kita sedang melewati senja bersama kala itu ....
Awal manisnya pandangan matamu bagai sudah mengecup keningku membuatku tersipu malu
Ambang batas redanya gerimis berpetir saat itu yang hampir menunda pertemuan kita
Penjajakan yang tak ingin kita sia-siakan agar segera kita saling memahami
Engkau dan aku ingin membuka diri dan tidak ingin menggunakan topeng dan sejenisnya....
Walau pun sela rupa makanan dan selfie yang coba kita buat sudah cukup mengurangi gelisah
Perginya kita ke sini agar langkah awal kita yang sangat kita kenang nantinya
Angin dan hujan bukanlah inti penghalang kita untuk bersama
Engkau sendirilah yang penting bagiku dan juga membuat sedikit grogi dan nervous...
Indahnya suasana sekitar yang artistik adalah tempat engkau membawaku masuk kesana...
Namun nilai yang utama engkau membawa bagai membawa rasa hati ini ke dalam hatimu
Layanan panggilan engkau tutup tanpa ada menyela sedikit saja agar kita bisa bersama
Setelah tak hanya sekali dering dan akun serasa mengusikmu hingga kau menggeleng
usai jam tujuh... seingatku manis goda matamu mengajak tuk melihat manisnya gaun itu
Sama sekali tak kurasa hingga penuh keranan tanpa tersa kulirik jam sudah jam sebilan....
hmmm kamu menyembunyikan ketidaksukaanmu saat aku melirik jam itu....
tidak ditemukanya
sepadanya arti seolah-olah saja
❤👀 apa ya? ia heran.
lalu tertawa sendiri....
"black inside kah?"
yang lain berujar membantu
atau bertanya juga tidak jelas maksud
dari intinya....
Lalu dengan kuas-kuas dan pewarna seadanya
ia coba membuat semacam kreasi
untuk mengatakan maksudnya....
semua terdiam
dan kini
sudah
tidak diragukan lagi
semua menjadi lebih bingung
cara yang nadir
ditempat itu......
"semacam kreasilah... kalo gini semua jadi jelas (bingung)"
terima kasih ide anda sangat luar biasa
ha ha ha he he he...... tawa demi tawa menyusul ketika telah
ditemukan,,,,,,, entah dimana... beradanya pengertian itu sebelumnya...
Malang dan untung
Berpeluk dengan erat
Melenggang dengan ringan
Jika saja ia berkaki dan bertangan
Begitu ia dapat digambarkan
Mengisi suasana malam
Ucapan demi ucapan
Tak pernah harus bergeser
Untuk dijadikan sambutan baru
Dengan tepuk menepuk tangan
Hingga ke punggung......
Ia seperti harus sudah tahu
Daya topang dijenjang kisah
Lewat alami beratnya siang...
Hari yang sudah cukup menantang
Walau sebagian yang bilang
Telah capek bukan kepalang
Telah menjadi tanggapan usang
Alas daun diatas tanah
Bukan menjauh seperti itu
Tanpa alami nyatanya mimpi.
Telah kupahami maksudnya
Ia ingin memanjakanku
Disiapkan rupa macam
Perabot berkelas highest.....
Speak istimewa
Sofa bagian tengah
Elegannya meja rias...
Mendongak pada lampu kristal
Sambil terus berjalan...
Woowww...
Langsung kutelentangkan
Tubuh diatas wooden dream bed.......
.....sssssssst tr
Ini komentarnya langsung...
"Mana sempat pake sarung, kalo kaya gini?" Hmmmm
Tidak ada beda?
Siapa kata?
Peraduan yang sunyi....
Sejuk udara
Sangat kurasa
Kulenturkan tubuh saat terbangun
Seperti gerak para yogis
Melakukan lembut...
Sentuhan halus lembut kain
Sebagai alas
Menemani malam hingga pagi
Yang datang dengan cerahnya
Saat jendela kamar
Telah terbuka
Semakin nyata di sana
Pukau indahnya langit....
Tanpa terlihat
Disertakan dengannya
Satu bagian
Terkecil miliknya
Ditinggalkan jauh
Itu semua ditempat
Aslinya berasal
Seluruh kulitnya
Halus mengeras dalam
Oleh usianya
Yang memadai
Membungkus rapat
Keuletan yang kuat
Merupakan inti
Daya pemikat mereka
Menjadikan pilihan
Ringan bukan alasan dibuat
Tapi penuh buktinya
...
Diambil olehnya
Satu bagian untuk dibawa
Menjadi sebuah episode
Olehnya pula
Ia dijauhlan sudah
Dari asal kerumunannya hidup
Bayangkan saja ....
Ia yang dibawa telah dibuat
Terbelah-belah seluruh tubuhnya
Terlentang dengan kenampakan
Jauh dari bentuknya yang asli
Akankankah...
Yang merebahkan
Beban tubuhnya diatasnya ...
Melihatnya .... ia tak akan bertanya
Padamu... yang mengerti
Rongga miliknya
Menyangga cerita hidup...
Telah jadi masa lalu
"Jangan marah, rebahkan amuk dan murkamu di tempat yang tepat ini "
Andai ia bisa menyimpankan seluruh yang kau rasakan, ia akan bicara. Namun dengannya... aku belajar untuk kembali sadar, bahwa malam memang memiliki gelap.
Diam tanpa bicara
Tanpa ada tanya
Tanpa menjawab
Tanpa cerita
Sedikit juga
Wajah datar
Tanpa ekspresi
Pandangan entah kemana
Keingintahuan masihkah tersisa
Mendekat lagi
Agar semakin jelas
Seandainya saja kaca itu
Tak menghalang matanya
Mudah mengerti
Semakin jelas lagi
Tanpa menunggu lama
Datangnya irama dengkur
keinginan yang pernah ada
di dalam sapaanmu
melintasi jalan kecil saat kita bersama
tak lain telah membuat baru
caraku merasakan keadaan
bikin enjoy juga bikin enak
pernah pada keadaan
juga persediaan
yang masih sulit
direka jadi enak
namun juga akhirnya
telah dapat membentuk
semakin jadi enak......
aaahhhhhh
apalagi
memang itu enak
bukan memelintir
kenyataan rasa yang ada
sudah enak adanya
jelas saja....
bikin enak tentunya
canda atau pilihan cara
Gingger tersembunyi
Begitu ia hidup dan tumbuh
Is tidak sekeras kayu
Layaknya umbi lain
Kira kira untuk membandingkan
Yang biasa di dalam tanah
Risau hati terobati
Usai menikmati pecampurannya
Dengan kuah manis lain
segar mengangatkan perut
Bubur dan nama lain sejenis
Apa pun mereka kasih nama
Asal bisa dikecap, dinikmati
Bikin kenyang dan mantab.
Tidak menarik sore itu
Dibubuhkan sebuah nama
Yang mengarti pada kegagalan
Apalagi kegagalan total perburuan
Total ditempuh dengan mengendapkan
Langkah - langkah menyabarkan rasa
Agar ada yang terbidik sebagai menu
Tanpa menyadari langit yang setia
Menjadi saksi semua langkah kala itu
Telah berangsur-angsur menggelap
Gelayut awan -awan saling berhimpit menebal
Bersamaan pula dengan kedatangannya
Sayap - sayap itu semakin meramaikan
Pemandangan di atas ....
Memalingkan perhatian yang semula
Hanya di rimbun semak dan pepohonan
Lalu beralih pada keramain barisan langit ...
Apakah gerangan para pemilik cakar-cakar itu
Yang lalu lalang di atas itu...
Yang membuat semua buruan bersembunyi
Tak jelas maksud mereka ramai diatas sana
Punya mau selain hanya kelincahannya
Menjelajah luasnya langit dengan sesekali
Terdengar lengkingan tanda dan isyarat
Bagi kawanan atau mendorong mangsa
...
Gagal tidak sepenuhnya total
Ada hal besar bahkan lebih besar
Yang terkadang dapat ditemukan....
Kesempatan bisa datang
Bukan hanya sekali
Cari yang nggak laku
Siapa pula yang mau
Pilih yang murah
Seringkan kamu dibikin
Semakin bertambah gerah....
Gimana yang adem
Emang kamu orang bakalan betah
Kalo tempat itu bisa kasih makanan
Ini cukup lumayan jauhnya guys
Harus rela jalan lumayan panjang
Baru mulai kelihatan aslinya tempat
Belahan belahan bumi
Yang seperti masih selalu
Menyembunyikan sisi keindahan
Dengan bertabur macam kelezatan...
Dalam usaha yang sangat cerdik
Ia lincah mengecilkankan bentuk
Kusuka caranya membentuk
Dengan sangat mudah dan cepat
Tahu nggak tujuannya?
Aku menggelengkan kepala saja
Sambil mbantunya menyusun
Ditempat lain yang disiapkan....
Lalu ia mengangkat yang besar
Kemudian ia bertanya lagi
"You nggak habis kan ukuran ini?"
"Ha ha ha, head nggak lah sebesar itu!"
Ia terus lincah memotong dan memotong sambil mengangguk - angguk mengiyakan ukuran yang ditunjukkan.
"Dengan lumuran bumbu sejumlah ini dan terbatas waktu kita memasak, maka tidak akan ia matang hingga meresap dan enaknya pasti beda , karena tidak sampai dalam"
Api panggangan itu memanggil-manggil
Baranya telah semakin tampak memerah
Tinggal menaiikkan ini semua sesaat lagi....
Lagi duduk dengan tenang
bermalas-malasan dibilang orang
takusah dipikir bermacam
Ingin kepala merasa ringan
Seringan aliran air sungai
yang mengalir tenang dan tanpa henti
Hati menyimpul sebuah nama
yang terapung dipermukaan
Warna tak penting dibicarakan
tapi sudah didapat kepastian
Itu pastilah masa lalu seseorang
yang telah melepas dengan bebas
Pasti perasaanya ikhlas
Perasaannya telah jadi ringan
usai melepaskannya hingga mengikuti
aliran sungai itu
Ia tak bisa ditanya
Engkau milik siapa
karena ia telah dilepas
bukan dikatakan dibuang
Tahu sang empunya tak bisa menahan
ada yang baru atau tidak tak pula tahu
Biar saja ia buat lagi yang baru.....
Gumam kecil pada pemandangan ... itu
Hobi kita mungkin tidak sama
Tidak penting mendramatisir
Perihal makanan sedikit punya
Kesamaan menyecap manisnya,
Gurihnya, asinnya, asamnya.....
Sinyalmu kadang membaik....
Lain hari terasa lemot kau sebut
Suntuk katamu ...
Hingga berkurang nafsu makan
Buntut kait dari cemberut
Menu terbaik kaubilang
Seperti hilang dari pandang
Yang lain ketawa
Lalu dimana ada hubungan ...
Sinyal tak pula harus
Menjadi bagian yang ikut diseruput
Nggak pake ribet
Atau belit-belit
Selalu beda tipis
Untuk ngomong langsung
Mpo punya kelugasan
Mpuk suara terucap
Juga semanis kedengarannya
Semanis mpon-mpon
Kebanggaan yang disantap
Ama mereka yang bilang klepon
Tak pula butuh taring
Buat melumat yang ada...
Hingga penuh
Terisi perut
Ditutup merdu sendawa
Usai teguk secangkir penghangat
Melengkapkan cerita saat itu....
Tak seharusnya
namun telah
jadi ceerita
Deru dan getar
kuduga saja
menggeletik ego
kentara adan ada
yang datang
mungkin mengusik dirimu
Coba lekatkan wajah pengemis
yang memelas jauh dari rupa
keaslian terawang adalah pemiliknya
Cibirkan selebarmu padanya
kentalnya adukan akan terlihat
membentuk belalakmu mengerti tempurung
Angkara yang tak sejauh
dari ujung kuku-kuku putaran roda perjalanan
Naif pintu hatimu tak kan mengerti
benar malam itu sepadan dengan alaminya
gelap tanpa kunang-kunang
diantara jawab tertimbun
prestasi dan harga kesendirian
membelakangi kedatangan mentari pagi .....