Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
Monolog Fiktif Seekor Babi di Pantai Di tengah pesona pantai yang sepi, seekor babi berdiri sambil menatap lautan yang berkilauan, pikiran...
-
Wilayah yang pernah menjadi privat bagiku dalam menilaimu kulewati dan kuteriakkan karena saking sebelnya melihat dirimu yang semakin nyembe...
-
" Kurang Genap " Untuk menjadi jumlah utuh Yang lamanya disebut dua tahun Tidak berwujud karena alasan Jumlah hitungan hari Yang ...
-
Bersenang-senang dipinggir laut Bahan yang disuka oleh banyak orang selfi dalam banyak pose juga bersama dengan pasir mainan juga berlat...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Menunjuk matamu ke sana
Tempat yang belakangan menarik
Menjadi perhatian dan perbincangan
Untuk kita datangi walau hanya sejenak
Hangat mentari saat itu
Memberanikan kita melangkah
Tanpa harus menyewa kendaraan
Kaki kita masih ringan menggapai ke sana
Tidak mengapa kita direndam keringat
Dalam langkah bersama yang bahagia
Bergandengan tangan sesekali disela
Kita membicarakan banyak hal yang indah
Terbuka banyak pintu cerita mengalir
Bebas tanpa harus memikir reputasi
Apalagi mencari sensasi demi gengsi
Adalah kata bahagia dan aman bersama sepanjang langkah kita saja
Tanpa terasa jajaran panjang
Sudah di depan mata kita
Aneka pandangan memberi goda
Gemerlap oleh-oleh dan jajanan kesukaan yang sekonyong-konyong kau cicipkan manisnya dengan suappanmu.
Tempat yang belakangan menarik
Menjadi perhatian dan perbincangan
Untuk kita datangi walau hanya sejenak
Hangat mentari saat itu
Memberanikan kita melangkah
Tanpa harus menyewa kendaraan
Kaki kita masih ringan menggapai ke sana
Tidak mengapa kita direndam keringat
Dalam langkah bersama yang bahagia
Bergandengan tangan sesekali disela
Kita membicarakan banyak hal yang indah
Terbuka banyak pintu cerita mengalir
Bebas tanpa harus memikir reputasi
Apalagi mencari sensasi demi gengsi
Adalah kata bahagia dan aman bersama sepanjang langkah kita saja
Tanpa terasa jajaran panjang
Sudah di depan mata kita
Aneka pandangan memberi goda
Gemerlap oleh-oleh dan jajanan kesukaan yang sekonyong-konyong kau cicipkan manisnya dengan suappanmu.
Dibalik awan mimpikah?: Untuk siapa lagi Mereka menyembunyikan tanya Pentingkah kedatangannya di sana dan haruskah sebanyak itu barisannya Tanya ke...
Tanpa ditunjuk dengan jari
Atau dengan menggambarnya
Semua mata sudah bisa menggambarkan
Pikirannya sendiri demikian wajah demi wajah kau bawa dalam barisan panjang itu
Antara mereka berdiri adalah jarak
Ruang yang menyekat keberadaannya
Esok akan menjadi cerita indah bagi mereka pencintanya
Rancu tatkala bentuk yang hanya sebuah nama dikejauhan telah merunduk dari ketinggiannya mendekati mejamu
Sangat dekat dengan hidung gingham sedapnya hidangan menggoda lidah
Memanggil perut dengan daya yang dipenuhi goda bagai akan segera melahap semuanya tanpa harus repot dan susah
Menggapai penuhnya cerna.
Bulatan yang tidak utuh melingkar termatangkan dalam bentuk rupa baru penuh lapisan pelezat menambah nikmat saat terlumat empuknya dalam gigitan , kunyahan dan kecapan sang pelahap. Enggan menamai elips atau lingkaran benjol dan sepadannya tidak menjadi penting saat rasa dipilih jadi segalanya oleh lidah yang me many menanti.
===
Subscribe to:
Posts (Atom)