Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

dititipkan olehnya
pesan singkat
saat ia mengatakan cintanya
betapa kekagumannya saat ia datang mengisi
gelora ufuk selatan sebuah kutub kenangan
yang dulu pernah disinggahinya ......

tidak ada yang dibuang 
sekecil kenangan disana
yang ditarikan setiap saat
walau keadaan terlemah 
atau keadaan berada di bawah

Ketika semua pemandangan tertutup baginya
telinga dijadikan penglihat yang bening
diantara ruang-ruang cahaya yang kosong
sedikit untuk hanya diukur dengan besarnya kantong
Secarik gubahannya telah dibariskan panjang
bentuk semakin utuh menyatu dalam
kerja keras kolumnis walau terkadang merelakan
dirinya bertelanjang kaki menapaki semua itu .....
bahkan tanpa suapan dan gelimang
tanda ibu jari yang diburu para pencari apresiasi....
menapaki semua lingkar semu kenangan itu....


andai saja dapat terusir kesepian itu atau digantikan dengan kegaduhan lain kegaduhan yang besar dan memberi arti serta manfaat bagi banyak orang meramaikan keadaan dan diikuti khalayak setidak -tidaknyw memenuhi hasrat mereka untuk merasa senang dan gembira ini adalah sama dari bagian mimpi yang telah mengendap sangat lama dan terkadang menjadikab langit - langit jadi layar lebar diikuti raungan musik dan gerak gembira dengan beramai ada diantara wajah mereka semua yang ada tak perlu dibandingkan dalam hal jumlah dengan peristiwa lain yang pernah tergambar pada bingkai -bingkai kenangan itu karena segala keadaannya adalah berbeda


Dipañ tua
Desa itu
Sepi

Kering
Jemuran
Kosong

Anak jauh
Cucu pun entah
Tak ada libur

Penghuni desa
Punya kehidupan
Pemuja yang ingin
Belajar mengerti saja
Biar arti tak Ada lagi



Ah sudahlah...
kawan
biar masih tersimpan
kiriman istimewa
berangka-angka khusus
dipenuhi rumusan-rumusan hitung

Ada yang lebih utama
dari sekedar
disilaukan keadaan jauh
lalu ikut-ikutan tanpa arah
menjauhi orbit
galau jalan kembali

tempat kita
tujuan bersama
bukan keingkaran
seperti yang engkau katakan
mudah dan suka kubaca
dengan atau tanpa teman-teman.



Tak ada maksud
Diri ini
Menutupi kebenaran
Sebagaimana
Engkau berharap

Saat kita pertama
Berjumpa
Dan kau ingin
Meminta juga
Cerita bayangan
Ia telah berlalu

Dalam bayang-bayang
Dimensi seberang
Namun dekat menyentuh


Bukan Negeri-Negeri Hamba?
Menamakan bibirmu
Seindah kau buat berpelat
Keping terbaik berkadar dua puluh empat
Kau banggakan dengan busungan kemenangan
Pahatan para cantrik negeri
Dilumuri keringat dan tangisan
Saat menggoreskan indahnya ornamen
Menghidupkan pantulan cahya rembulan
Jangan menjadi bagian yang dimarginalkan
Kita penguasa patahan surga ini
Kita telah berlabirin tangisan sejarah
Kita tidak dibutakan oleh tangisan moyang
Yang menghamba di surganya menuang urat-uratnya
Pada dinding-dinding batu untuk kita mengerti
Betapa cinta kita akan bermakna kala membumi di tanah ini
Kita tidak akan ditulikan oleh jerit tangisnya mereka
Yang harus terikat menyaksikan panjangnya penindasan
Dan adu domba yang menyakitkan kehilangan keluarga
Dan aneka paksa penindasan serta pembodohan generasi
Laksana membiarkan darah daging lumat bagai terasi di depan mata.
Ini tak akan terulang.
Ini sudah cukup untuk dimengerti.
Dingin telah dibisikkan gendang menjalar hingga rambut ini bergetar.
Udara ini telah kau hirup berangsur luruh melebur dalam setiap embunan
berwarna merah mengalir dalam tubuh-tubuh yang hening hati mengeja
setiap keraguan itu menjadi nafas yang menggelora dan muncul pada getar suaramu
yang akan diarangkan oleh pesona jiwa-jiwa leluhur para pembangun negeri tercinta ini,
anugerah sang penguasa bagi kita, patahan surga yang terkadang tidak kita sadari untuk betap berarti,
untuk disadari hingga mengerti, mengalirnya hidup sejarah tak pernah mampu diputus oleh paran perompak negeri.
pada cinta bisu dan melantang demi cinta agar ada rasa bangga yang hidup sejak dahulu telah awal kumandang akan
kecintaan pada nama luasnya negeri berpulau-pulau nan kaya penuh pesona dan bernama dan berlambang dibanggakan para pewarisnya ini .....


Jika harus mulut komat-kamit hingga larut malam
Mengejakan seluruh  mantra mulai dari yang awal
Tak akan jadi masalah lagi untuk piñta dan harapmu
Malam masih setia jadi teman tanpa ada lagi keluhan
Suara mulut tak harus sekeras ledakan bambu
Saat remaja desa menjadikannya mainan
Yang tak jarang suara kerasnya mengagetkan


Bulan kedua,, Cilacap sudah Jauh kita tinggalkan
Kita bahkan sudah nyaris lupa hangatnya
Udara tropis tempat kita lahir dan tumbuh
Tempat kita membesar dan mengakar lebar
Sebagian orang bicara dengan sebutan mahir
Beku senyum kulihat menatàp serasa payau
Kekosongan  ruang pada masa lalu membintik
Tanda kecil diantara pandangan matamu kuangkat tinggi
Kupulas ia menjadi pelangi langit bersisi teman
Kuterbangkan bersama lecut kilat malam itu
Agar ia berbalik pada sang empunya kisah malam.

Mengarungi gelombang besar samudra luas
Hingga mata cinta menyeberang jauh
Bukan dari keaslian cara in harus berpisah
Gelap malam beratap langit laju tak henti
Pekik pepohonan kiri dan kanan sepanjang Dan jauhnya pandang
Lebat perkebunan yang harus dilewati telah melelahkan langkah kaki
Yang usai tanda rendah malam diujung langit
Pertemuan garis bintang tanpa bertitik
Jari merunut putaran hingga sudut pandang
Kala panggilan cinta tergambar sebagai bintang kecil
Seperti ingin ada indahnya pagi yang akan datang.....

Jika engkau dan aku setuju
memberi nama sebuah kebebasan
dengan kebebasan yang indah
kebebasan yang menyenangkan
yang memerdekakan rasa hati
yang meringankan beban hidup
mengubah jadi tenaga utama
terus bekerja memberi faedah
dan juga bahagianya sesama
hingga mereka juga nantinya
bisa berkata bersama-sama
alangkah indah bahagianya kita.



Ketika pernah suatu waktu
Sebenarnya ingin sekali
Kukatakan kepadamu

Sesaat usai meneguk segelas
Minuman kesukaanmu itu

Namun urung kukatakan
Seketika teringat tentang pesan
Bahwa cinta harus merdeka

Pesan akan arti sebuah pilihan
Manis atau pahit tetap punya tempatnya.

Lalu kue manis menyelangi keadaan
Kita mencoba dan benar adanya
Bahwa makanan juga mengenyangkan
Dan mengenangkan, ingat akan cinta
Yang pasti bisa ditumbuhkàn bersama.





Tengah malam
Mimpi membuatku terjaga
Sesaat lalu tertidur lagi
Engkau ternyata rela
Yang datang bertandang
Dengan kuda yang kau tunggang
Terimakasih ada
Tanpa terduga menghampiri
Memastikan adanya sapa mengerti
Cinta yang terjaga
Kau tinggalkan denah tua
Tempat kepak ruang dimana
Hitunganmu memandang tempat jauh
Pedang yang tetap kau sarungkan
Telah melegakan bahwa datangmu
Hanya membawa kabar
Dan cinta tetap terjaga.
Tatapan bahagia kau tampakkan
Seperti kemurungan telah kau buang
Jauh hingga tidak lagi tampak oleh mata.

mengertikah engkau kini?
tentang semua yang kita cari
yang lama engkau perjuangkan
tersesatkah kita pada sebuah kata serupa
yang telah dinamai orang sebagai nikmat?

Agak tidur
Rada bangun
Belum tegak.




Telah tampak
cerita tentang apa adanya
Dirimu sebagai yang dulu
Juga dirimu yang sekarang

Juga di dalamnya
Mengandung kehausan
Tanya yang sangat dalam
Belum ada kata yang kau pilih
Untuk mengatakan itu semua.

"Kaca Depan"

Tidak untuk mencari-cari alasan
Untuk melihatmu atau tanpa tujuan
Karena dinamika kita harus terima
Menjadid berjarak karena keadaan
Selama perjalanan panjang
Mengertikah engkau terus kulihat depan
Sayang jika harus berkedip menerawang
Menembus kaca agar kau terlihat
Di depan itu tidakkah menyesakkan
Kabin penuh tanda dekat kemudi
Telah lama berdamping menjadi teman
Turut menantikan yang pernah ada
Nampak tersenyum dibalik seberang kaca
Pernah pula di sana
Bersuasana indahnya ssekitar
Kubiarkan hembusan luar menerpa
Nyata beda terpaan alam
Berandai engkau berlalu saat itu
Lalu sejenak menghentikan
Untuk menjadikan sebuah perjumpaan
Jauh dai keadaan yang terbatas jarak
Oleh kaca-kaca penutup saat berkendara
Agar sapa utuh mendaratkan rasa hingga merapat.


Merinding menjadi pengalaman
Kisah mengenang perjalanan
Usai lorong gelap yang kita lewati
Hanya karena bayang sesaat
Yang datang lalu menghilang
" Kurang Genap "


Untuk menjadi jumlah utuh
Yang  lamanya disebut dua tahun
Tidak berwujud karena alasan
Jumlah hitungan hari
Yang tidak setara
Dengan jumlah dua puluh empat
Dari jumlah bulannnya







Yang membawa seluruh perasaan
Menjadi tak karuan
Juga seperti tak menentu
Siapa yang akan mengingatkan
Memberi rasa peduli
Saat langkah dalam keraguan
Harus membuat pilihan

Angan ini hanya melayang
Seperti terbang terbawa angin
Kepulan asap terkadang tampak
Di dapur-dapur pemukiman itu
Terhimpun memori kelezatan
Beberapa rentetan pengalaman
Membumikan aneka enaknya rasa

Wajah-wajah menjadi berbentuk
Alis mata dengan bola cantiknya
Mewarnakan cahaya yang dihembuskan
oleh indah senyum ketulusan
Mewujud semakin utuh
Bagaimana semua barisan itu
Adalah barisan cinta sejati
Yang telah ditempa jaman
Yang akan mengisyaratkan langkah
Ketika harus menentukan tujuan
Mereka juga juga semakin utuh dan
jelas menguraikan jalan dan pertanda
Ketika kaki harus pada perhentian
Agar ada waktu menghela nafas

Tetapi lesat dan melayangnya
indah dan semunya pemandangan ini
Menjadi bagian yang melekat
Dengan mimpi tidur di malam gelap
Yang hanya bisa mengikuti
Mata yang tertutup itu
Ia yang mampu melihat jelas
Walau dalam gelapnya cahaya.

"716 Hari"

Jumlah pergantian malam dan siang
  Juga pergantian bulan demi bulan
    Dapat menjadi cerita perjalanan
      Yang dituang menghangatkan


Ia sebagai senjata ampuh
  Yang dapat dituju oleh langkah kaki
    Dengan berbelok menuju arahnya
      Kecantikan tidak terpisahkan
        Dengan kerumunan senyum
          Dan kehangatan sapanya




Hakmu
Hak kita
Untuk kita pakai
Untuk kita kenakan

Hakmu itu
Hak umum
Hak yang pada tempatnya
Untuk kita mengerti tempatnya

Seperti tawamu
Yang merdeka
Melepas bahagia
Jika hak harus dimana

Langkahmu
Langkah kita
Seperti apa nanti
Jadinya perjalanan

Gaunmu yang tipis
Menerawang semua mata
Dibuat tembus hingga ke laut
Sambil tersenyum melupakan hak itu


=====

apek

Bahan segar atau berkualitas 

Bisa dibikin makanan yang enak 

Itu udah rumus umum ada dikepala kita 

Sebaliknya bahan apek atau rendah kualitas 

Pastilah lebih sulit  untuk punya yang serupa 

Itu bukan artinya tidak bisa, tapi pastilah prosesnya lebih panjang juga ribet dan butuh skill istimewa. Bisa jadi enaknya melebihi  dari yang pertama. Nah ini sambil dengerin musik, bisa sambil ngomongin banyak hal termasuk hal  apek.

Apek itu ternyata bukan hanya bau milik bahan makanan, terutama yang sudah tersimpan lama, ia juga dimiliki manusia . Ada seorang cewek yang cantiknya bikin semua cowok klepek -klepek ngeliat senyumnya tapi ternyata keringatnya juga apek banget. Jangan cuma dia, ada juga cowok sixpack tapi aroma badannya bikin nggak betah.

Ternyata kalo dipikir -pikir masalah apek dan pengapekan tidak pernah kompromi dengan keadilan, mungkin ya ...? Macam benda, bahan, mereka yang Cantik dan ganteng, jelata dan kaya, agak dan yang ahli hingga pintar dan mahir bisa menjadi apek dan dalam proses pengapekan, maksudnya bisa menjadi apek l

Disini sama sekali tidak membahas parfum atau bau dan ramuam lain sebagai pengusir bau 

Apalagi hal tentang softdwaere atau aplikasi pengusir apek yang memang belum pernah saya lihat atau gunakan, tak lain hanya dari cicipan enak menu sederhana berbahan fresh..

Sambil denger musik ...












Bawah Sadar

Tertuang tinta ini untuk cinta
Dan ia akan mengalir sendiri
Menuju ke suara tempat bersanding
Mata yang berkedip tanpa menduga
gerak tangannya berbalas sendiri
gerak yang tanpa sadar memanggil
bagai lukisan bawah sadarmu
Menggali jiwa yang tidur ini
Inginnya engkau membariskan langkah
Panjang dan jumlah prestasi alakadar itu
Walau itu semua tidak begitu berarti bagiku
Ditanya mengapa oleh dia dimikian
Pun tak kujadikan ia sebagai penanya
Dengan atau tanpa

tanya
Karena tempat kau tuju sudah jauh
Berbeda dengan keadaan bayanganmu
Bahasa menjadi sama pada talaran tujuan
Mengerti cara jiwa berbiara dalam pesona.......




Hatiku dan pikiranku terasa kosong
Ya seperti dibikin blank... 
Sesaat ngobrol dengannya....
Lalu kuhirup dengan panjang
Leganya nafas memulai pengertian 
maksud utama yang kucari 
terjawab...
tentangnya yang tak bisa kutentang
Jumpa pertama yang tanpa sengaja
bersama teman curhat tanpa perdebatan

Yang sore itu tiba-tiba membelokkan kemudi
lalu mengajak sejenak tengok kerabat
yang udah agak lama gak jumpa
Terakhir baru tahu,
bila beliau sobat almarhum omanya
orang yang banyak membantu keluarganya
Bukan hanya dalam usaha keluarga tapi juga
memperbaiki seluk beluk hubungan anggota
yang terkadang memanas atau tidak nyaman.
.....

Masya Allah, diluar dugaan!
Jauh dari dugaan sebelumnya, apa yang terpikir tentang sosoknya.
Begitu sederhana dan ramahnya beliau menghampiri kami,
dengan warna kaus serta sarung yang natural dikenakannya.
Namun disela-sela ha ha hi hi kami ngobrol juga teman  sekali dua kali
bercerita tentang kabar keluarganya;
"Tunggu sebentar". Beliau menghentikan ketika saya baru membuka tutup teh
dan akan meminumnya.
Seketika saya terkejut dan menutup teh itu.
Tangannya melambai kepada cucunya yang masih remaja dan berada
diseberang kolam, dan sesegera ia mendekati.
Tak lama berselang gadis kecil itu keluar dengan secangkir teh lagi.
Kenapa apa kek? aku jadi penasasaran dibuatnya.

"Coba cium dan bandingkan baunya, yang ini lebih pas untuk perutmu", dengan tenangnya ia merespon sambil tersenyum, lalu kami melanjutkan obrolan.
Menit demi menit berlalu tanpa terasa sudah lebih dari sembilan puluh menit dan obrolan semakin mengasikkan. Dan lebih istimewa saat itu juga perutku terasa nyaman sekali.
padahal beberapa hari terakhir wouuuu seperti apa namanya sulit digambarkan pokoknya selalu bikin gelisah. Hal ini semakin menambah penasaran untuk sekedar bertanya banyak hal kepada beliau.


Aku tipe orang yang selalu gak senang dengan testimoni yang abal-abal, juga pengalaman ini ketika ingin kutulis juga terasa ragu-ragu , tapi apa salahnya, lagian ini bukan permintaan bisnis dengan MOU dan cari untung, dan tidak merugikan siapa pun; jadi biarlah jadi salah satu kenangan yang mengesan bersama teman. 

Masalah percintaan yang payah, rintisan usaha yang keluar modal gak sedikit juga terseok-seok, karir yang dulu membanggakan harus memanas hubungannya dengan teman satu departmen dan banyak hal-hal kecil yang bisa ditelanjangi dengan guyon tapa harus mempermalukan (sebenarnya malu juga ama beliau, habis ngerti semua) di depan banyak orang.  Dan mungkin ada yang gak percaya kalo masih mungkir sampe pakaian dalem dari mana warna apa kalu ditanya juga dijawab tanpa meleset,
Gimana coba dear, bro... wajahmu bisa jadi bubur, manisan, dodol apa jenang bisa dibikin....##???

Untunglah, tidak pake lama sudah bisa ketemu orang yaang tanpa sengaja seperti melapangkan jalan karir, usaha tinggal asmara yang belum tuntas kelar nih...
Tapi bisa dikata everything is better now..... makan juga terasa enak, intinya itu.




Sebuah kata
Kebebasan
Untuk memilih
Kebebasan
Untuk memilah
Kebebasan untuk
Memutuskan
Seperti apa kita bisa menggambarkan dengan loebih tepat?

di sini


bewberapa kata sangat membantu kita untuk menemukan lebih banyak suasana itu.

Guys. ....

Mau nggak....?

Ayo  ramein 

Kalo u bosen  diem aja 

Cari aja yang alami 

Bikin fresh 

BiKin happy 

Bikin sehat. . Hmmmm Apalah