Popular Posts
-
Usaha Menyapa Kita: Semakin Berubah : Kenapa selalu ada Yang masih juga Harus kau tanyakan.... Engkau adalah...yang utama bagiku Bukan so...
-
benark😙ah sepotong Roti menghilangkan laparnya Sambil mengulir jemarinya Mengikuti satu arah Diteguk isinya Ia menantikan satu jawa...
-
Ikut jalur Tidak ngelantur Tanpa perlu nyebur Ikut semua bibir akur Cocok baru mau membaur Alangkah semudah orang mendengkur Membiarka...
-
Isinya yang Pasti spesial Walau tak tampak Lezat Juga nikmat Empuk ditambah Kekenyalan hmmmm. Manis Lembut Mengandung Sedikit rasa gurih.
-
Topi Daun : Pertempuran sengit Dibayangkan wajahnya Merunduk mencari aman Berada di samping teman Seperjuangan .... Desing peluru tidak pula...
-
Ada gerai sebelum ujung jalan Nampak berkemas usai petang Sejenak kami berbelok ke sana Mendapatkan beberapa kotak Sebagai tambahan teman...
-
Sesering apa kita ikut terlarut dalam perbincangan, mulai dari yang cuma mendengar , menonton dan tidak jarang masuk lalu nimbrung melewati...
-
Kabar burung pernah terngiang oleh belia perangai digambar orang sebagaimana budia Namun tetap saja ia berusaha ceria Puncak penglihatannya ...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Ah sudahlah...
kawan
biar masih tersimpan
kiriman istimewa
berangka-angka khusus
dipenuhi rumusan-rumusan hitung
Ada yang lebih utama
dari sekedar
disilaukan keadaan jauh
lalu ikut-ikutan tanpa arah
menjauhi orbit
galau jalan kembali
tempat kita
tujuan bersama
bukan keingkaran
seperti yang engkau katakan
mudah dan suka kubaca
dengan atau tanpa teman-teman.
Bukan Negeri-Negeri Hamba?
Menamakan bibirmu
Seindah kau buat berpelat
Keping terbaik berkadar dua puluh empat
Kau banggakan dengan busungan kemenangan
Pahatan para cantrik negeri
Dilumuri keringat dan tangisan
Saat menggoreskan indahnya ornamen
Menghidupkan pantulan cahya rembulan
Jangan menjadi bagian yang dimarginalkan
Kita penguasa patahan surga ini
Kita telah berlabirin tangisan sejarah
Kita tidak dibutakan oleh tangisan moyang
Yang menghamba di surganya menuang urat-uratnya
Pada dinding-dinding batu untuk kita mengerti
Betapa cinta kita akan bermakna kala membumi di tanah ini
Kita tidak akan ditulikan oleh jerit tangisnya mereka
Yang harus terikat menyaksikan panjangnya penindasan
Dan adu domba yang menyakitkan kehilangan keluarga
Dan aneka paksa penindasan serta pembodohan generasi
Laksana membiarkan darah daging lumat bagai terasi di depan mata.
Ini tak akan terulang.
Ini sudah cukup untuk dimengerti.
Dingin telah dibisikkan gendang menjalar hingga rambut ini bergetar.
Udara ini telah kau hirup berangsur luruh melebur dalam setiap embunan
berwarna merah mengalir dalam tubuh-tubuh yang hening hati mengeja
setiap keraguan itu menjadi nafas yang menggelora dan muncul pada getar suaramu
yang akan diarangkan oleh pesona jiwa-jiwa leluhur para pembangun negeri tercinta ini,
anugerah sang penguasa bagi kita, patahan surga yang terkadang tidak kita sadari untuk betap berarti,
untuk disadari hingga mengerti, mengalirnya hidup sejarah tak pernah mampu diputus oleh paran perompak negeri.
pada cinta bisu dan melantang demi cinta agar ada rasa bangga yang hidup sejak dahulu telah awal kumandang akan
kecintaan pada nama luasnya negeri berpulau-pulau nan kaya penuh pesona dan bernama dan berlambang dibanggakan para pewarisnya ini .....
Jika harus mulut komat-kamit hingga larut malam
Mengejakan seluruh mantra mulai dari yang awal
Tak akan jadi masalah lagi untuk piñta dan harapmu
Malam masih setia jadi teman tanpa ada lagi keluhan
Suara mulut tak harus sekeras ledakan bambu
Saat remaja desa menjadikannya mainan
Yang tak jarang suara kerasnya mengagetkan
Bulan kedua,, Cilacap sudah Jauh kita tinggalkan
Kita bahkan sudah nyaris lupa hangatnya
Udara tropis tempat kita lahir dan tumbuh
Tempat kita membesar dan mengakar lebar
Sebagian orang bicara dengan sebutan mahir
Beku senyum kulihat menatà p serasa payau
Kekosongan ruang pada masa lalu membintik
Tanda kecil diantara pandangan matamu kuangkat tinggi
Kupulas ia menjadi pelangi langit bersisi teman
Kuterbangkan bersama lecut kilat malam itu
Agar ia berbalik pada sang empunya kisah malam.
Mengarungi gelombang besar samudra luas
Hingga mata cinta menyeberang jauh
Bukan dari keaslian cara in harus berpisah
Gelap malam beratap langit laju tak henti
Pekik pepohonan kiri dan kanan sepanjang Dan jauhnya pandang
Lebat perkebunan yang harus dilewati telah melelahkan langkah kaki
Yang usai tanda rendah malam diujung langit
Pertemuan garis bintang tanpa bertitik
Jari merunut putaran hingga sudut pandang
Kala panggilan cinta tergambar sebagai bintang kecil
Seperti ingin ada indahnya pagi yang akan datang.....
Jika engkau dan aku setuju
memberi nama sebuah kebebasan
dengan kebebasan yang indah
kebebasan yang menyenangkan
yang memerdekakan rasa hati
yang meringankan beban hidup
mengubah jadi tenaga utama
terus bekerja memberi faedah
dan juga bahagianya sesama
hingga mereka juga nantinya
bisa berkata bersama-sama
alangkah indah bahagianya kita.
Ketika pernah suatu waktu
Sebenarnya ingin sekali
Kukatakan kepadamu
Sesaat usai meneguk segelas
Minuman kesukaanmu itu
Namun urung kukatakan
Seketika teringat tentang pesan
Bahwa cinta harus merdeka
Pesan akan arti sebuah pilihan
Manis atau pahit tetap punya tempatnya.
Lalu kue manis menyelangi keadaan
Kita mencoba dan benar adanya
Bahwa makanan juga mengenyangkan
Dan mengenangkan, ingat akan cinta
Yang pasti bisa ditumbuhkà n bersama.
Tengah malam
Mimpi membuatku terjaga
Sesaat lalu tertidur lagi
Engkau ternyata rela
Yang datang bertandang
Dengan kuda yang kau tunggang
Terimakasih ada
Tanpa terduga menghampiri
Memastikan adanya sapa mengerti
Cinta yang terjaga
Kau tinggalkan denah tua
Tempat kepak ruang dimana
Hitunganmu memandang tempat jauh
Pedang yang tetap kau sarungkan
Telah melegakan bahwa datangmu
Hanya membawa kabar
Dan cinta tetap terjaga.
Tatapan bahagia kau tampakkan
Seperti kemurungan telah kau buang
Jauh hingga tidak lagi tampak oleh mata.
Telah tampak
cerita tentang apa adanya
Dirimu sebagai yang dulu
Juga dirimu yang sekarang
Juga di dalamnya
Mengandung kehausan
Tanya yang sangat dalam
Belum ada kata yang kau pilih
Untuk mengatakan itu semua.
"Kaca Depan"
Tidak untuk mencari-cari alasan
Untuk melihatmu atau tanpa tujuan
Karena dinamika kita harus terima
Menjadid berjarak karena keadaan
Selama perjalanan panjang
Mengertikah engkau terus kulihat depan
Sayang jika harus berkedip menerawang
Menembus kaca agar kau terlihat
Di depan itu tidakkah menyesakkan
Kabin penuh tanda dekat kemudi
Telah lama berdamping menjadi teman
Turut menantikan yang pernah ada
Nampak tersenyum dibalik seberang kaca
Pernah pula di sana
Bersuasana indahnya ssekitar
Kubiarkan hembusan luar menerpa
Nyata beda terpaan alam
Berandai engkau berlalu saat itu
Lalu sejenak menghentikan
Untuk menjadikan sebuah perjumpaan
Jauh dai keadaan yang terbatas jarak
Oleh kaca-kaca penutup saat berkendara
Agar sapa utuh mendaratkan rasa hingga merapat.
Untuk menjadi jumlah utuh
Yang lamanya disebut dua tahun
Tidak berwujud karena alasan
Jumlah hitungan hari
Yang tidak setara
Dengan jumlah dua puluh empat
Dari jumlah bulannnya
Yang membawa seluruh perasaan
Menjadi tak karuan
Juga seperti tak menentu
Siapa yang akan mengingatkan
Memberi rasa peduli
Saat langkah dalam keraguan
Harus membuat pilihan
Angan ini hanya melayang
Seperti terbang terbawa angin
Kepulan asap terkadang tampak
Di dapur-dapur pemukiman itu
Terhimpun memori kelezatan
Beberapa rentetan pengalaman
Membumikan aneka enaknya rasa
Wajah-wajah menjadi berbentuk
Alis mata dengan bola cantiknya
Mewarnakan cahaya yang dihembuskan
oleh indah senyum ketulusan
Mewujud semakin utuh
Bagaimana semua barisan itu
Adalah barisan cinta sejati
Yang telah ditempa jaman
Yang akan mengisyaratkan langkah
Ketika harus menentukan tujuan
Mereka juga juga semakin utuh dan
jelas menguraikan jalan dan pertanda
Ketika kaki harus pada perhentian
Agar ada waktu menghela nafas
Tetapi lesat dan melayangnya
indah dan semunya pemandangan ini
Menjadi bagian yang melekat
Dengan mimpi tidur di malam gelap
Yang hanya bisa mengikuti
Mata yang tertutup itu
Ia yang mampu melihat jelas
Walau dalam gelapnya cahaya.
Jumlah pergantian malam dan siang
Juga pergantian bulan demi bulan
Dapat menjadi cerita perjalanan
Yang dituang menghangatkan
Ia sebagai senjata ampuh
Yang dapat dituju oleh langkah kaki
Dengan berbelok menuju arahnya
Kecantikan tidak terpisahkan
Dengan kerumunan senyum
Dan kehangatan sapanya
Hakmu
Hak kita
Untuk kita pakai
Untuk kita kenakan
Hakmu itu
Hak umum
Hak yang pada tempatnya
Untuk kita mengerti tempatnya
Seperti tawamu
Yang merdeka
Melepas bahagia
Jika hak harus dimana
Langkahmu
Langkah kita
Seperti apa nanti
Jadinya perjalanan
Gaunmu yang tipis
Menerawang semua mata
Dibuat tembus hingga ke laut
Sambil tersenyum melupakan hak itu
=====
apek
Bahan segar atau berkualitas
Bisa dibikin makanan yang enak
Itu udah rumus umum ada dikepala kita
Sebaliknya bahan apek atau rendah kualitas
Pastilah lebih sulit untuk punya yang serupa
Itu bukan artinya tidak bisa, tapi pastilah prosesnya lebih panjang juga ribet dan butuh skill istimewa. Bisa jadi enaknya melebihi dari yang pertama. Nah ini sambil dengerin musik, bisa sambil ngomongin banyak hal termasuk hal apek.
Apek itu ternyata bukan hanya bau milik bahan makanan, terutama yang sudah tersimpan lama, ia juga dimiliki manusia . Ada seorang cewek yang cantiknya bikin semua cowok klepek -klepek ngeliat senyumnya tapi ternyata keringatnya juga apek banget. Jangan cuma dia, ada juga cowok sixpack tapi aroma badannya bikin nggak betah.
Ternyata kalo dipikir -pikir masalah apek dan pengapekan tidak pernah kompromi dengan keadilan, mungkin ya ...? Macam benda, bahan, mereka yang Cantik dan ganteng, jelata dan kaya, agak dan yang ahli hingga pintar dan mahir bisa menjadi apek dan dalam proses pengapekan, maksudnya bisa menjadi apek l
Disini sama sekali tidak membahas parfum atau bau dan ramuam lain sebagai pengusir bau
Apalagi hal tentang softdwaere atau aplikasi pengusir apek yang memang belum pernah saya lihat atau gunakan, tak lain hanya dari cicipan enak menu sederhana berbahan fresh..
Sambil denger musik ...
Tertuang tinta ini untuk cinta
Dan ia akan mengalir sendiri
Menuju ke suara tempat bersanding
Mata yang berkedip tanpa menduga
gerak tangannya berbalas sendiri
gerak yang tanpa sadar memanggil
bagai lukisan bawah sadarmu
Menggali jiwa yang tidur ini
Inginnya engkau membariskan langkah
Panjang dan jumlah prestasi alakadar itu
Walau itu semua tidak begitu berarti bagiku
Ditanya mengapa oleh dia dimikian
Pun tak kujadikan ia sebagai penanya
Dengan atau tanpa
tanya
Karena tempat kau tuju sudah jauh
Berbeda dengan keadaan bayanganmu
Bahasa menjadi sama pada talaran tujuan
Mengerti cara jiwa berbiara dalam pesona.......
di sini
bewberapa kata sangat membantu kita untuk menemukan lebih banyak suasana itu.